Mohon tunggu...
Yulia N Lukito
Yulia N Lukito Mohon Tunggu... Dosen - Penggiat arsitektur, pendidikan dan lingkung bangun

Bio di Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kolaborasi dalam Merancang Stan Taman Margasatwa Ragunan untuk Pameran Flona 2019

27 November 2019   12:30 Diperbarui: 27 November 2019   12:40 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pameran Flora Fauna (disingkat Flona) adalah acara tahunan yang diadakan oleh Dinas Kehutanan dan Pertamanan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Tahun 2019 ini Pameran Flona 2019 dilaksanakan 6 September -7 Oktober 2019 di Lapangan Banteng, Jakarta. Sebanyak 135 peserta yang berasal dari Jakarta, Jawa Barat dan bahkan dari luar Pulau Jawa mengikuti pameran Flona ini. Salah satu peserta pameran adalah Taman Margasatwa Ragunan yang memamerkan koleksi binatang yang diawetkan serta lingkungan yang hijau.

Salah satu stan yang menarik perhatian pengunjung pameran ini adalah stan milik Taman Margasatwa Ragunan (TMR). Sudah beberapa lama Departemen Arsitektur FTUI mendampingi pengelola Taman Margasatwa Ragunan dalam mendesain melalui program pengabdian masyarakat, dan kali ini tim kami membantu mendesain stan Flona TMR.

Pada program ini terdapat kolaborasi antara pengelola Taman Margasatwa Ragunan yaitu Seksi Pelayanan Dan Informasi dengan dosen serta mahasiswa Program Studi Arsitektur dan Arsitektur Interior. Pengalaman terlibat dalam desain stan Pameran Flona Taman Margasatwa Ragunan memberi kesempatan pada mahasiswa untuk problem desain yang nyata serta mempraktekkan kemampuan desain. 

Taman Margasatwa Ragunan merupakan tempat wisata yang dikenal oleh masyarakat luas di daerah Jakarta dan sekitarnya, dengan mengikuti pameran ini diharapkan baik pihak TMR maupun universitas bisa berperan menambah edukasi bagi masyarakat tentang flora dan fauna khususnya yang ada di kebun binatang.

Tim memulai melakukan wawancara terhadap pengelola TMR di awal bulan Agustus mengenai apa yang ingin dihadirkan pada pameran. Partner kami di TMR yaitu Ibu Susi Sondang dan Pak Ketut dari bagian Pelayanan Dan Informasi memberi masukkan untuk menampilkan ruang pameran yang hijau alami dan berkesan seperti misalnya dengan ide vertical garden. Karena dalam pameran ini pihak TMR tidak menghadirkan satwa hidup, TMR menghadirkan koleksi satwa yang telah diawetkan seperti misalnya orang hutan, harimau, dan beberapa jenis burung.  Kemudian terdapat papan informasi tentang satwa dan area yang bisa dipakai Desain Stan Taman Margasatwa Ragunan Untuk Pameran Flona 2019 selfie spot para pengunjung baik di dalam dan di luar stan.

Kemudian tim mempertimbangkan apa yang bisa membuat pameran tersebut berkesan alami dan dapat memberikan representasi yang sesuai untuk TMR. Anggota tim mencoba melihat vertical garden sebagai ide dalam mendesain dan bagaimana tanaman bisa menjadi pembentuk suasana alam yang ingin dihadirkan. Kemudian tanaman ini bisa menjadi gambaran habitat pada satwa sehingga memberikan pengetahuan kepada pengunjung tentang satwa dan habitatnya.

Proses desain terus berjalan dengan berbagai diskusi dengan klien, kemudian tim memberikan masukan tentang contoh atau preseden stan pameran. Kemudian tim mulai mengusulkan beberapa hal yang lebih spesifik seperti menghadirkan silhoutte binatang di bagian depan stan, memberikan latar belakang alam serta bagaimana meletakkan tanaman pembentuk habitat satwa. Kemudian terdapat rancangan untuk pintu masuk yang mengarahkan pengunjung melalui pola cahaya dan pengalaman memasuki ruang yang menyerupai lorong kecil untuk kemudian mencapai area pameran satwa yang lebih luas. 

Skenario untuk memberi penekanan pada daerah masuk dengan memanfaatkan cahaya dan bayangan yang dipantulkan sebuah struktur dinding dan langit-langit kami harapkan mampu memberikan pengalaman ruang yang mengesankan di awal kunjungan. Kemudian semakin ke dalam cahaya semakin minim dan kemudian keadaan ruang menjadi lebih terang kembali dengan kehadiran tanaman yang meniru keadaan hutan hujan tropis dan koleksi satwa.

Sesungguhnya ide awal adalah menghadirkan berbagai variasi habitat satwa seperti hutan tropis, daerah savana dan perairan. Namun setelah mempertimbangkan koleksi stawa, waktu dan pertimbangan teknis akhirnya tim memutuskan beberapa perwakilan dari habitat satwa saja. Pekerjaan merancang juga mencakup pengukuran dan memperhatikan site atau lahan tempat pameran dan keadaan sekitar. 

Kemudian juga terdapat pekerjaan yang lebih mendetail seperti merancang panel dengan siluet binatang untuk pintu masuk serta interior secara keseluaruhan. Untuk anggota tim sendiri yang terdiri dari beberapa mahasiwa, proses ini menjadi menarik karena memberikan kesempatan untuk terlibat dalam beberapa tahapan merancang serta merealisasikan ide menjadi sebuah ruang pamer.

Setelah pameran dibuka, tim merasa senang karena bisa membantu mendesain ruang pamer. Kemudian terdapat antusiasme pengunjung akan desain TMR dan fungsi-fungsi ruang seperti beberapa spot untuk selfie dan papan edukase serta pengaturan habitat mendapat tanggapan positif dari TMR dan pengunjung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun