Berbicara tentang transportasi online entah itu ojek online, atau taxi online. Kedua transportasi online yang bersifat umum ini belum termasuk transportasi di bawah binaan pemerintah.
Pertama kali kemunculan transportasi online di Ibu Kota jarang masyarakat kurang berminat dengan jenis transportasi ini.
Namun seiring berjalannya waktu, masyrakat Ibu Kota mulai banyak menggunakan transportasi online, di karenakan lebih efektif dan efisien.
Banyak pengendara transportasi konvensional mulai beralih pekerjaan menjadi pengendara transportasi online.
Alasan mengapa banyak pengendara transportasi konvensional beralih pekerjaan menjadi transportasi online, di karenakan lebih mudah dalam bidang teknologi, perhitungan bonus, dan tidak perlu menunggu penumpang.
Tetapi dampak negatif dengan kehadiran transportasi online sangatlah banyak. Mulai dari kecemburuan sosial sesama driver transportasi, sampai kemacetan yang amat sangat membuat Ibu Kota terlihat seperti sarang semut.
Tidak hanya pengendara transportasi konvensional yang suka berhenti semaunya di setiap sisi sudut Ibu Kota, tetapi para pengendara transportasi online pun sama halnya.
Sesuka hati mereka berhenti di pinggir jalan seperti di tempat para pejalan kaki sampai di pinggir pertigaan jalan, dan lain-lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H