Â
Bila engkau mencintai seseorang
Lepaskanlah dia
Bila dia mencintaimu
Pasti dia akan kembali
Dan bila tidak,
Anggap dia tak pernah ada
Kata-kata manis itu pernah kau tulis dalam buku diaryku. Saat itu kau adalah teman yang paling dekat denganku. Sudah satu setengah tahun  waktu berlalu, selama itu pula rasanya aku selalu mengagumimu sebagai sosok yang lembut namun juga keras. Sosok yang aktif, cuek, pintar, dan...entah apalagi sebutan yang sesuai untuk  lelaki seperti dirimu. Yang jelas aku suka atau lebih dari suka. Itu saja.
Perasaan itu tetap mengendap. Tertahan! Ada sesuatu yang lebih kuinginkan darimu. Ingatlah! Kita terlalu sering bersama. Kau sering menghibur hatiku atau memang aku  yang merasa terhibur bila saat bersamamu. Aku sering membuatmu menangis, cemburu dan sakit hati. Aku yakin semua itu tanpa kau sadari.
Ah, petaka apa yang akan terjadi, Tuhan!
Batinku menjerit dan hatiku memberontak. Tapi kau tidak pernah tahu tentang isi hatiku. Bila kita bersama, Aku tidak tahu bahagia ataukah penderitaan yang akan aku rasakan. Adakah ini awal dari suatu derita panjang? Aku tak akan pernah menyalahkan kamu bila kau akan pergi meninggalkanku setelah tahu hatiku dan siapa aku.