Mohon tunggu...
yuliadwisusanty
yuliadwisusanty Mohon Tunggu... pelajar -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Seni Adalah Warisan yang Harus Diapresiasi

3 Juni 2016   10:45 Diperbarui: 3 Juni 2016   10:51 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apresiasi terhadap pelaku seni adalah yang paling penting. Tanapa adanya seni hidup ini terasa hanya sebatas awan kelabu tanpa warna pelangi yang cerah. Seni merupak budaya yang harus kita jaga dan kita lestarikan. Oleh karena itu, kita sebagai manusia harus membuat seni di Indonesia lebih terlestarikan dengan cara mengapresiasi seni tersebut.

Pengamatan terhadap objek seni sungguh adalah hal paling utama. Kerana dengan hal itu kita bisa tahu seindah apa hasil dari tangan para seni di negeri ini. Seni tidak harus bagus, kerana seni itu memang abstrak. Namun jika ada seni yang sudah terpangpang kita wajib memberikan apresiasi, setidaknya kita harus memberikan penghargaan dengan cara menjadi salah seorang yang menajga seni tersebut dan melestarikannya.

Apresiasi juga bisa diartikan kita sebagai cara para seniman memberikan hasil yang terbaik kepada bangsa, kita. Contohnya kecilnya adalah saat di sekolah kita melakukan pembuatan majalah dinding bergantian setiap kelas. Setidak menariknya madding tersebut harus diapresiasi, bukan di baca dan jika tidak suka dibuang atau dirobek. Hal ini merupakan hal yang tidak pantas untuk dilakukan. Karena hak ini bisa menyebebkan sang pembuat karya tidak terima dan menuju jalur yang tidak kita inginkan.

jika kita ingin memberikan penilaian kepada karya seni hasil orang lain, kita harus menyampaikan secara objektif. Jika memang hal tersebut tidak bagus maka kita tidak boleh mengkritik sembarangan, kita harus tahu konten  mana yang kita kritik. Cara mengkritik juga harus dengan sopan dan baik. Sebemarnya bukan kritikan naumn lebih tepatnya adlah saran yang kita berikan, dan bagaimana sang pembuat seni bisa menerima feedback dari kita.

Sumber 1 

Sumber 2 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun