Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_yuli_adja Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Tips Mudah Merawat Alat Dapur

13 Januari 2025   21:18 Diperbarui: 14 Januari 2025   09:22 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Dandang Sabruk (Dok pri Yuliyanti)

Pada tanggal 29 November lalu,  saya membeli dua panci pengukus yang lebih dikenal masyarakat sekitar dengan sebutan dandang sabruk.

Dandang sabruk merupakan perangkat dapur untuk mengukus ( ngedang) bahan makanan. Piranti tersebut kami gunakan untuk menanak nasi dengan cara tradisional.

Dandang sabruk terdiri dari panci, sarangan(angsang) serta tutup panci. Ukurannya bermacam-macam, dimulai dari 18 cm berkelipatan dua maximal ukuran di 36 cm.

Pilihan saya jatuh di ukuran 22 cm untuk menanak nasi muat 1 kilogram beras, tapi alat dapur saya gunakan untuk mengukus makanan dengan porsi kecil.  

Sedangkan dandang ukuran 30 cm digunakan untuk menanak nasi harian dengan takaran lebih banyak, sekira 3 kilogram beras.


***
Saya membeli perkakas dapur di atas lantaran panci pengukus lama sedang tidak baik-baik saja. Itu sih, menurut anak saya.

Jadi ceritanya begini, beberapa hari sebelumnya saya membeli makanan untuk bekal sekolah secara online. Tentunya saya libur dari kegiatan masak-memasak. 

Jika sudah begini, saya dan suami menyantap soto. Terkadang olahan sego gudang bubur lethok. Sedangkan untuk menu makan siang bersama, Mbokde (ART) kami yang menyiapkan hidangan.

Ketika Mbokde menanak nasi proses aron baik-baik saja. Namun, ketika sampai di tahap pengukusan (nge-dang menggunakan dandang sabruk) masalah terjadi. Panci gosong. Berikut Penyebab panci gosong:


1. Minimnya air. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun