Gema takbir berkumandang indah memenuhi angkasa raya. Tidak terasa, tinggal menghitung waktu umat muslim merayakan Hari Raya Idul Adha.
Setiap muslim yang hendak menunaikan ibadah hari raya, tentunya telah mempersiapkan segalanya dengan matang. Sedari busana kelengkapan ibadah.Â
Begitu pun dengan keluarga kecil kami. Terutama suami. Ba'da maghrib beliau sudah mempersiapkan baju yang hendak di pakai ke masjid.Â
Hal ini dilakukan agar mempercepat kesiapan kami di pagi hari. Beliau juga menyiapkan baju seragam RT yang akan dikenakan saat penyembelihan hewan kurban.Â
Penyembelihan hewan kurban menjadi agenda umat muslim di hari raya. Tidak ketinggalan di tempat tinggal kami yang melakukan penyembelihan hewan di hari pertama.
Kebetulan suami salah satu ketua kelompok kurban pertama merangkap bendahara kedua. Sebulan sebelum hari raya, beliau dan bendahara pertama bertugas mencari hewan (Sapi) untuk kelompoknya.
Setelah mendapatkan, hewan dititipkan di peternak hingga ba'da asar jelang hari raya. Selama dalam penitipan, sepekan hingga dua pekan sekali suami dan temannya memantau hewan.Â
Langkah tersebut beliau terapkan bukan tidak percaya kepada penjual. Melainkan tanggung jawab yang harus diemban sebagai ketua kelompok.
***
Seperti tahun-tahun yang lalu, ba'da asar jelang Idul Adha suami bersama beberapa teman bertugas menjaga sapi dan kambing yang hendak disembelih.Â
Alhamdulillah, pada tahun ini wilayah kami berkurban 4 ekor sapi dan 5 ekor kambing. Hampir semalaman hewan-hewan bermalam di area tanah berumput samping musala setempat.Â
Bersyukur, hewan tersebut menurut. Tidak menimbulkan kegaduhan yang serius apalagi mengamuk. Panitia pun merasa tenang meski harus begadang sepanjang malam.
Lain halnya yang terjadi di daerah lain yang terendus media televisi, banyak hewan yang berontak atau mengamuk bahkan melukai tuannya saat hendak disembelih. Saya pun turut prihatin.Â
Hal tersebut tentu ada alasan yang menyebabkan hewan kurban berontak, lepas dan mengamuk ketika hendak disembelih.
Terkadang tanpa disadari satu masalah terjadi, hewan yang hendak dikurbankan mengalami stres karena perpindahan tempat tinggal dan dan timbul rasa takut yang menghantui.
Nah, artikel ini akan mengulas tips sederhana agar hewan pasrah, nurut dan tidak mengamuk ketika hendak disembelih.
1.Penuhi pakan ternak
Seperti yang saya tulis di atas, meski hanya dalam hitungan jam menjaga hewan sebelum disembelih, pastinya akan memenuhi pakan dan minumannya.
Hewan kurban seperti halnya kita, menyukai makanan tertentu. Di kampung saya, ada  sapi yang suka dedaunan atau rerumputan hijau. Dan ada juga yang suka jerami. Tetapi tidak jarang ada hewan yang suka makanan konsentrat.
Sebagai pembeli yang baik, ketika memutuskan untuk membeli hewan dan ingin memelihara sesaat sebelum disembelih, tentu akan menanyakan pakan hewan di atas.
2.Beri rasa nyaman kepada hewan
Mengingat hewan telah berpindah tempat tinggal, alangkah baiknya memberi rasa aman dan nyaman kepada hewan. Jika memungkinkan, beri tempat yang leluasa dan tidak bercampur dengan hewan lainnya.
3.Doa menjinakan hewan
Sekalipun hewan ia tetap mempunyai naluri. Jika kita perlakukan dengan baik, maka ia akan menurut. Kita bisa belajar tentang doa Nabi Sulaiman saat menjinakan hewan.
Innahuu min Sulaimaan wa innahuu bismil laahir rahmaanir rahiim. Bismillah hirrahmani rahiim.
Pengalaman suami menundukkan burung piaraan beberapa tahun silam, setiap memberi makan dan minum burung piaraannya, beliau selalu membacakan doa sembari mengelus kepala hewan tersebut.
Rasa kasih sayang serta doa yang dilafalkan atas ijin Allah memberi ketenangan. Begitupun ketika memutuskan membeli hewan kurban.
4.Doakan hewan
Seperti apa yang saya tulis di atas, hewan juga mempunyai hati dan naluri. Maka, ia pun tahu ketika hendak disembelih. Yang jadi masalah saat disembih akan jadi apa?
Dipotong sebagai daging yang diperjual belikan, atau hendak dimuliakan?
Dimuliakan dengan kata lain hendak dikurbankan atas ijin Allah. Maka hewan-hewan tersebut akan menurut.
Suatu ketika, salah satu sapi milik kelompok lain giras(sulit dikendalikan) membuat tuannya kewalahan.Â
Suami yang melihat mendatangi hewan lalu memacakan doa dan bertakbir tiga kali di telinga si sapi. Setelah itu, sapi pun diam. Nah, hal tersebut jarang diketahui. Ajaran tersebut beliau dapatkan dari salah satu sahabatnya.
5. Menutupi hewan yang disembelih
Ketika hendak menyembelih hewan kurban, umat Islam akan memperlakukan hewan dengan adab dan tata cara yang baik.Â
Selain itu, saat menyembelih baiknya dijauhkan dari hewan lain serta menutupi hewan yang disembelih. Dengan demikian tidak akan menimbulkan rasa takut pada hewan lainnya.
Sebagai muslim, bukankah kita dianjurkan memperlakukan hewan dengan baik serta berdoa sebelum melakukan segala hal? Dan saya menulis tips ini, sebagai pengingat diri.
Nah, itulah cara sederhana agar hewan kurban tidak mengamuk saat akan disembelih. Semoga tulisan ini bermanfaat. Terima kasih sudah singgah.
Selamat Hari Raya Idul Adha bagi Anda yang merayakan, mohon maaf lahir batin.
#TispMenjinakanHewan
#MomentIdulAdha
#ArtikelYuliyanti
#Klaten,16Juni2024
#Tulisanke-593
#MenulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H