Senja dalam perjalanan.
Aku termangu menatapmu, meski sesekali mata menatap badan jalan.
Terkadang memberi aba-aba jika melintas penyeberang jalan.
Yang mengejutkan bila ia salah jalan.
Meski memberi isyarat ke kanan, nyatanya tegak purus ke depan.
Dan ada kalanya, kita sejajar meski di persimpangan.
Begitulah berbagi sesama pengguna jalan.
Harus lapang dan bersabar
dengan aneka tindakan.
Aku melihat senja bergulir di balik cakrawala.
Seakan memberi tanda petang segera tiba.
Mentari undur diri meski tak lelah menyinari.
Tetapi ia patuh pada pemilik sejati.
Senja telah berhamburan.
Dan aku, memandang dengan enggan.
Dalam hati berkata manja.
Senja, jangan pergi.
Temani aku hingga nanti.
Sepasang merpati menari enggan pergi.
Meski rona jingga meninggalkan jejak sepi.
Di balik rimbunnya dedaunan yang menghalangi.
Merpati terbuai dalam mimpi.
#Fiksiana
#PuisiSenjaDalamPerjalanan
#PuisiYuliyanti
#Tulisanke-534
#Klaten, 15 Januari 2024
#MenulisdiKompasiana
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI