Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga, Leader paytren, Leader Treninet. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_leader_paytren Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Wanita di Ujung Senja

8 September 2023   21:59 Diperbarui: 16 September 2023   20:50 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar https://pixabay.com

Kau menjelma laksana angin beragam arah.
Menyapu gelisah di dada yang resah.
Tapi daun berkelakar tentang dahaga ranting tetangga.
Menciptakan secercah praduga antara kita. Dan, kau berkelana.

Lalu ku ingat kau sempat berujar di bawah langit biru.
Katamu, ingin merengkuh daun yang tertunduk lesu.
Meski gemuruh hujan berlumpur salju.
Kau kan tetap menyapu. Dulu. Sebelum berlalu. 


Kini sekeping hati bergelora.
Berdansa di antara desiran waktu membisu.
Mungkinkah, sekuntum mawar mekar di antara rimbunan batu?
Kembali kau buat aku mengenangmu,
berharap temu di lain waktu.

Di antara rerumputan padang ilalang tak bertuan.
Menajam langit merajut kesepian.
Berkelakar dengan ranting dan dedaunan.
Diam. Kala ia lelah mengayun kebisuan.

Lihatlah, meski langit merupa cakrawala.
Membias sekat rona jingga.
Meski Wanita di ujung senja berpagut duka.
Tetap menunggu sepanjang masa.

----

Sumber gambar Tangkap Layar Kompasiana
Sumber gambar Tangkap Layar Kompasiana

Alhamdulillah, pada hari ini bisa mengunggah tulisan yang ke-500 anggitan sejak bergabung pada, 20 Oktober 2023. Bismillah, ke depan tetap konsisten menulis di Kompasiana. Mohon doa dan dukungan ya, Pembaca. Terima kasih sudah singgah, salam sehat selalu.

Baca juga: Ketika Rintik Hujan

#WanitadiUjungSenja
#PuisiYuliyanti
#Tulisanke-500
#Klaten,08September2023
#MenulisdiKompasiana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun