Salam sejahtera Pembaca Kompasiana, sudahkah Anda memasak untuk menu santap siang?
Kalau belum, izinkan saya menulis resep di atas. Semoga bisa menjadi referensi varian menu makan bersama keluarga. Bahan mudah didapat, cara mengolah gampang, dan yang terpenting hasilnya memuaskan.
Bukankah setiap masakan yang bakal kita hidangkan harus memenuhi kriteria tersebut? Selain yang tertulis di atas, harga pun ramah di kantong. Apalagi rasanya mantap pisan. Wuih, idaman ibu rumah tangga pokok-e
Seperti kemarin pagi, begitu mengetahui Mbokde(ART) kami tidak masuk kerja, saya langsung ubek di dapur usai menunaikan ibadah subuh.
Terlintas dalam benak, saya ingin mengolah menu untuk santap pagi dan siang, tetapi olahan tersebut harus menjadi hidangan yang (nglawuhi). Artinya, bisa jadi sayur sekaligus lauk yang benar-benar nikmat.
Kebetulan di kulkas masih tersimpan tomat, daun bawang, dan beragam cabai. Tetapi masa iya, hanya akan mengolah bahan tersebut?Â
Ya, enggak, dong. Saya mulai berpikir, sekiranya bahan yang pas untuk dipadu padankan itu, apa?
Syukurlah, tanpa harus memutar otak, ketemu satu bahan "daging ayam" terlintas di kepala. Tanpa pikir panjang, cus...kaki melangkah ke rumah tetangga yang berjarak dua rumah.Â
Di sana tempat pemotongan ayam yang sekaligus melayani penjualan secara grosir dan eceran.
Setelah mendapatkan daging ayam, saya beralih ke tempat penjualan sayur di pojok rumah. Begitu melihat terong ungu, terpikir untuk menambahkan bahan tersebut ke dalam masakan.