Mengikuti tantangan(sanggahan) Samber 2023, dengan cara mengunggah tulisan saban hari membuat saya suka. Sebab, jika tidak sedikit memaksa saya jarang mengunggah tulisan dalam keseharian.Â
Bila ditotal sepekan kisaran 2 hingga 3 artikel terunggah. Terdiri dari resep, puisi atau artikel lain. Lha berarti, ada kemajuan dalam menulis, kan? Dan itu membuat saya suka mengikuti samber.
Kedua: Mata Ngantuk bukanlah Penghalang
Tantangan Samber bagi saya bukan sekadar tarjet untuk meraih hadiah. Namun lebih ke konsisten kompasianer menyemarakan event di antara waktu luang selain masanya untuk beribadah.
Sebagai ibu rumah tangga, tentu tidak luput dari kewajibannya. Sedari menyiapkan menu buka puasa hingga sahur. Pula ketika sedang beraktivitas banyak yang harus dikerjakan.Â
Di sinilah tantangan yang sebenarnya. Bagaimana kita bisa melakukan semuanya dengan seimbang, bahkan mata ngantuk bukanlah penghalang untuk menyelesaikan kewajiban sebelum tenggat tiba.
Ketiga: Sedih(berduka) jika salah ketik
Sisi lain dari suka ternyata ada sedikit duka ketika mengikuti samber 2023. Di mana kesempatan yang saya peroleh di waktu jelang tidur baru sempat mengunggah tulisan.Â
Entahlah. Sebenarnya saya sudah berusaha menjadwalkan unggahan tulisan pagi hari atau sebelum waktunya berbuka. Akan tetapi kesempatan tersebut jarang saya dapatkan.
Acapkali jelang tidur kesempatan muncul agar tidak gugur. Cus...langsung mengunggah artikel karena merasa tulisan baik-baik saja. Sekalipun mata mengantuk.
TatKetika diunggah, alamak... artikel berantakan.
Sesekali ada kesempatan untuk edit tulisan, tetapi kerap tersadar jika artikel sudah terkunci.
Penguncian naskah dilakukan semata-mata agar penulis lebih hati-hati, teliti, ketika membuat konten.
Apakah sedih jika salah ketik? Oh..pasti. Tapi ya, sudahlah, apa daya, nasi sudah menjadi bubur. Jika tulisan saya banyak salah ketik "saltik" semoga Pembaca bisa memahami dengan benar.