Tema Samber THR 2023 hari kedua bertajuk Nostalgia Masa Kecil di Bulan Ramadan. Ah, rasanya saya harus memutar otak untuk mengingat kisah masa lampau yang indah, Â lalu menuangkan secara perlahan di laman Kompasiana.
Tidak ada salahnya kan, jika saya menambahkan peran si Bungsu untuk memulihkan ingatan kisah semasa kecil yang kami lalui sewaktu Ramadan tiba. Boleh ya, miminku? Terima kasih.
Pada suatu masa, keluarga besar kami masih berkumpul bersama dalam satu atap sebelum terpisah atau dipisahkan oleh takdir. Dalam hal ini nenek dan bapak masih sugeng(hidup).
Sebuah rumah berdinding bambu, berlantai tanah serta memiliki halaman cukup luas dihuni sedari nenek, bapak, ibu, saya dan ketiga adik, menjalani hari-hari dengan suka cita meskipun hidup dalam keterbatasan.
Waktu itu bapak menjadi buruh tani, sesekali merantau ke luar pulau Jawa. Sedangkan ibu selain mempunyai kesibukannya di batik tulis. Beliau juga membantu kerepotan bapak menggarap ladang.
Â
Hidup di pedesaan yang jauh dari pusat keramaian kota, membuat kami mencintai alam dan menjadikannya sarana bermain, pula memanfaatkan hasil tumbuh-tumbuhan sebagai asupan nutrisi.
Adapun kenangan indah yang takkan lekang ditelan masa, tetapi tidak bisa mengulang apalagi memandang gambar yang menjadi dokumentasi diri. Lantaran era 90-an masyarakat masih jauh dari dunia digital.
Main Long Bumbung
Pada masa dulu, setiap Ramadan tiba anak-anak di kampung selalu dibuatkan mainan Long Bumbung. Permainan tradisional yang lebih dikenal sebagai Mercon Bumbung oleh orangtuanya.
Long Bumbung ini sebagai permainan tradisional yang bisa mengeluarkan dentuman menggelegar layaknya meriam. Terbuat dari bambu pilihan yang dilubangi, lalu diikat agar tidak mudah pecah. Sedangkan kedua sisi ditutup dengan kain.Â