Jika langit menjadi tua suatu hari nanti
Kuharap kau dan aku tetap bersama melangkah pasti
Menyelesaikan balada cinta yang belum usai
Kita bersama-sama di dunia fana hingga kelak sesurga
Jika langit menjadi tua suatu hari nanti
Kuharap kau dan aku tetap merengkuh hari-hari bersama
Pasti menyelesaikan balada cinta yang belum usai
Bersama-sama di dunia fana
Meski rinai hujan turun menjamahnya
Derunya menjadi saksi perjumpaan kita
Sosokmu yang bersahaja menjadi inspirasiku
Membuatku terpaku diam menatapmu
Begitulah ekspresiku tersihir olehmu
Siapakah yang mengambil pena...
Kemudian menuliskan tentang takdir kita?
Bahwasanya belum kadaluwarsa untuk bertemu
Saat kumelihat ke belakang, terlihat bunga mekar beraroma
Menambahkan sentuhan gairah cinta yang membara
Bersamamu merajut kisah di dunia fana
Apakah itu tentang riuh atau keheningan semata
Takkan pernah ada penyesalan dalam hidupku
Bersamamu menyulam kisah
Hingga seratus tahun mendatang tak terpisah
TerinspirasilaguSiswiAkademi
#JikaLangitMenjadiTua
#PuisiYuliyanti
#TulisanKe-385
#Klaten, 25 Oktober 2022
#MenulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H