Pada hari Senin, 17 Oktober 2022, Setiap jelang subuh, saya selalu memeriksa  media perpesanan WhatsApp. Â
Sudah menjadi rutinitas barang kali ada pesan penting dan harus saya ketahui sejak dini. Ternyata benar. Sebuah voicenote terpampang di urutan pertama.
"Mbak, kulo mbenjing dereng saget mlebet. Nyuwun pangapunten sakderenge." ["Mbak, saya besuk belum bisa masuk. Mohon maaf, sebelumnya."]Â
Begitulah voicenote yang dikirim Mbokde(ART) kami. Semenjak Sabtu, 14 Oktober pukul 10:15 begitu mendapat kabar putrinya hendak melahirkan, beliau izin pulang. Bahkan liburnya diperpanjang hingga Senin, 18 Oktober 2022.
 "Nggih." Pesan terbalas pukul 04:08  waktu setempat.
Kemudian saya bersiap menunaikan serangkain ibadah subuh dan berlanjut tunaikan aktivitas di dapur. Merebus air, cuci piring, menanak nasi. Menyiapkan bekal Nak Nang hingga menu santap pagi dan siang.Â
Sedangkan suami asyik dengan, dengan kegiatannya saban pagi. Yaitu mencuci pakaian. Sudah terbiasa dengan aktivitas tersebut sekalipun Mbokde tidak libur.
Bicara soal menu di atas, saya sudah merancangnya. Membuat olahan berbahan ayam supaya proses memasaknya gampang dan cepat. Namun bingung hendak dimasak apa. Goreng, bakar, ah..butuh beberapa langkah.
Gampang dan cepat yang saya maksud adalah sekali memasak olahan tersebut bisa dijadikan sayur sekaligus lauknya. Orang Jawa bilang ngiras-ngirus. Pilihan menu pun jatuh pada resep ayam bumbu rendang.Â
Memasak rendang biasanya berbahan daging merah. Tetapi dalam resep ini ingin mengolah sayap ayam utuh. Supaya prosesnya cepat. Sehingga, batas waktunya beraktivitas semua urusan dapur kelar.
Setiap mengolah daging merah maupun ayam, saya pasti menghadirkan bintang tamu. Yakni, sayuran segar (lalapan) atau  sayuran berbalur sambal selaku teman olahan.