Setelah kau berlayar
mengarungi bentangan samudera
Lalu, menemukan tempat indah bernama muara
Setakat membuatmu tak sekadar mampir
Melainkan persinggahan terakhir
Pada masanya kata pulang sebagai tujuan
Bukan pada peranginan kehidupan
Tapi menuju tempat kedamaian. Hamparan kiprah kau tanggalkan
Kini, tiada lagi guru bangsa
Tiada yang melantunkan sederet aksara
Selepas engkau  mangkat
Menuju tempat istirahat
Kepergianmu...
menyiksakan guratan kehidupan
Pada hati dan jiwa yang memagut resah
Angin dan ilalang pun merindukan
Buya Sfaii, Ikon kesederhanaan
Tertanam dari masa ke masa
Tapi angin meniup teratai sampai tujuan
Lalu menutup kelopak Selamanya
Selama jalan Buya Syafii sang guru bangsa
#Puisiyuliyanti
#TopikpilihanBuyaSyafii
#TulisanKe-324
#Klaten, 30 Mei 2022
#MenulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H