Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_yuli_adja Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Mudik Lebaran 2022|| Nuansa Indah di Malam Takbir hingga Hari Raya Tiba

10 Mei 2022   19:48 Diperbarui: 13 Mei 2022   19:16 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari raya Idul Fitri memang sepekan sudah berlalu. Namun nuansa lebaran masih terasa Lekat.

Di tempat saya, hampir setiap ada kunjungan salesmen dan beberapa konsumen, suami selalu berjabat tangan mengucap mohon maaf lahir batin.

Bahkan hingga hari ini, 10 Mei 2022 masih kedatangan tamu dari Semarang, juga konsumen setia dari Pasuruan Jawa Timur secara bersamaan.

Suasana kali ini tentu berbeda dengan perayaan tahun lalu, ketika masih dalam balutan pandemi. Kami hanya menangkupan kedua tangan di dada sebagai tanda maaf.

Dulu, guna meminimalisir penyebaran virus Covic-19, seluruh lapisan masyarakat melakukan semua kegiatan secara online. Termasuk ummat muslim melakukan salat tarawih dari rumah.

Namun seiring berjalannya waktu, masyarakat peduli serta membentengi diri dengan suntikan vaksin 1, 2 dan 3 (booster) 

Di berbagai daerah masyarakat antusias mengikuti anjuran pemerintah sebagai upaya pencegahan virus corona.

Setelah tertahan dua tahun, disertai penangan kasus Covid-19 dengan baik, pandemi di Tanah Air menurun tajam. Karena itulah, pemerintah resmi memutuskan pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat. 

Berita menggembirakan terkait pelonggaran adalah, diiizinkannya masyarakat melakukan salat tarawih berjamaah, serta Mudik 2022, dengan syarat vaksin lengkap.

Dengan semangat masyarakat menyambut keputusan tersebut, dengan digelarnya kembali salat tarawih secara berjamaah, namun tetap menerapkan protokol kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun