Apa kabar Pembaca Kompasiana yang berbahagia? Doa saya, semoga Anda semua dalam keadaan sehat. Aamiin.
Beberapa hari tidak berbagi resep masakan, terasa rindu. Kangen ini mendorong untuk membagikan hasil masakan yang saya olah kemarin.
Resep sederhana yang selalu bikin kangen karena cita rasa gurih, nan sedap dalam setiap seruputan sayur berkuah santan.
Bagi sahabat yang mengemban tugas nun jauh di sana, semoga hadirnya menu ini menjadi inspirasi. Pula pengobat rindu akan kampung halaman asal muasal sayur lodeh.
Sayur lodeh, terutama berbahan kluwih(kata tidak baku) tidak asing lagi bagi sebagian masyarakat Indonesia. Bahkan, hampir menjadi menu wajib setiap rumah tangga khususnya di Jawa Tengah.
Kluwih bagi sebagian masyarakat Jawa menyebut sayur yang menyimpan sejuta makna.
Melansir dari Wikipedia, Kluwih(Artocarpus camansi) sejenis tanaman keras, serta buahnya berduri lunak mirip dengan buah sukun.
Bisa dimanfaatkan sebagai bahan sayuran, pula campuran abon selain sukun. Kluwih memiliki nama lokal dalam Bahasa Sunda kulur atau timbul.
****
Sembilan tahun silam, sewaktu saya masih mengontrak ruko, penjual sayur keliling yang menjadi langganan menawari buah keluih.