Semangat sore, pembaca Kompasiana yang selalu sehat nan ceria!
Semoga kabar baik terukir indah nan senyum menawan. Sebagai hiasan hari Anda selepas beraktivitas dengan menggenggam keberkahan, aamiin.
Alhamdulillah, kembali saya akan berbagi resep masakan. Menu santap siang tadi semua menyantap dengan lahapnya.
Kebetulan pagi tadi tukang sayur libur semua, saya punya dua langganan sayur keliling. Yang pria Mas Agus, biasa mangkal di pojok rumah, dagangannya selalu komplit.Â
Sehingga memudahkan saya untuk berkreasi dalam menyajikan menu keseharian. Akan tetapi, beliau sedang mudik ke Gunung Kidul. Nah, saya harus pandai mengolah sisa persediaan bahan sayur.
Mbah Surat, seorang penjual sayur keliling dengan jam kedatangan siang pun libur. Beliau sudah tidak lagi berjualan, usaha itu diteruskan Putrinya. Mbak Yanti, yang lebih energik mengendarai sepeda motor.
Sehingga, bisa membawa barang dagangan banyak ketimbang Ibunya yang bersepeda onthel. Namun, tetap tidak sekomplit pedagang sayur pagi hari. Tetapi setiap Mbak Yanti mampir, ada saja yang saya beli. Yah, hitung-hitung berbagi rezeki.
Pagi itu saat membuka kulkas, terlihat stok bahan sayuran kemarin ada wortel, kentang, tahu putih, tahu kempos, kapri dan jagung. Namun dalam jumlah sedikit saja.
Ahay, ada daging sapi berikut iga di pintu atas. Sesaat saya merenung. Dengan bahan compreng alias tidak banyak. Lalu muncullah ide cemerlang.