Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga, Leader paytren, Leader Treninet. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_leader_paytren Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Lebaran Sebentar Lagi, Trik Belanja Hemat Jelang Lebaran

7 Mei 2021   23:36 Diperbarui: 7 Mei 2021   23:49 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar fito Yuliyanti(dokpri)

Pembaca Kompasiana yang berbahagia

Lebaran sebentar lagi
Lebaran sebentar lagi
Tak ada miskin, tak ada kaya
Semua sama di depan Tuhan
Yang berbeda cuma amalnya
Semua ingin Lailatul Qadar
Semoga kita mendapatkannya

lebaran sebentar lagi
(Lebaran sebentar lagi) lebaran sebentar lagi
(Lebaran sebentar lagi) lebaran sebentar lagi
(Lebaran sebentar lagi) lebaran sebentar lagi

Terdengar sebuah lagu merdu menyentuh kalbu. Lirik yang indah dibawakan oleh Bang Bimbo ini telah mengingatkan bahwasanya lebaran akan segera tiba.

Lebaran merupakan puncak penantian pada hari kemenangan, setelah sebulan berpuasa.

Lalu, adakah tradisi spesial bagi Ayah dan Bunda, untuk  menjemput hari yang begitu dinanti-nanti?

Hampir semua kalangan punya kebiasaan yang sama, saat lebaran tiba berburu baju lebaran.

Gendang yang bertalu belum juga melintas di telingaku
Namun hiruk pikuk supermaket dan mall seakan mendendangkan lagu, tentang segudang discon pernak-pernik lebaran.

Dari kue kering, minuman hingga baju dan lain-lain. Saat seperti ini saya teringat beberapa tahun lalu saat masih menerima pesanan parsel. Meski hanya kisaran 30 keranjang, namun cukup menyita waktu untuk membeli bahan isian.

Walaupun tidak semuanya saya yang beli, karena 90 % kebutuhan saya tinggal pesan saudara perempuan saya. Tapi itu dulu, sebelum pandemi.

Sedangkan saat ini, meski sudah tidak menerima pesanan parsel, saya tetap memesan kue kering, atau yang kemasan kaleng untuk sekadar dibagi kebeberapa pelanggan, tetangga dan segenap karyawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun