Salam sejahtera Pembaca setia Kompasiana
Hampir setiap lebaran, saya tak jauh dari kandang hehe...Maksudnya, saya selalu pulang ke kampung halaman(ke rumah Ibu) Kebetulan tempat tinggal saya berbeda dengan Ibu, tetapi masih se- Kabupaten.
Tak terasa ya, tinggal dalam hitungan jari, hari raya idul fitri hadir dalam pelukkan, insyaa Allah.
Hari lebaran merupakan hari yang ditunggu-tunggu bagi kaum muslim, terutama yang hidup dirantau ingin segera pulang ke kampung halaman.
Berpisah dengan orang tua dan keluarga sekian lama, berharap bisa melepas rindu di saat lebaran tiba.
Namun, lagi-lagi pemerintah melarang mudik.
Harapan bertemu keluarga tercinta pun takkunjung jadi kenyataan. Sedih, kecewa, itu pasti. Bersabarlah saudaraku.
Demi memutus mata rantai covid-19, apa hendak dikata selain mematuhi aturannya, supaya keluarga dalam kondisi sehat walafiat, aamiin.
Hari raya idul fitri, merupakan momentum untuk bersilaturahmi, bertatap muka, pun berjabat tangan(tanda saling memaafkan)bagi Anda yang takjauh dari sanak saudara dalam satu zona aman.
Namun, bagi Anda yang jauh dari keluarga, janganlah berkecil hati apalagi bergelayut kesedihan. Ada solusi pengobat hati, yang bisa terwakilkan dengan bingkisan.
Meski takseberapa nilainya, tapi mampu mengganti kehadiran diri yang takbisa kembali.
Saya akan berbagi tips mengirim parcel dengan nyaman bahkan keluarga pun riang.