Pembaca yang dirahmati Allah
Alhamdulillah, hari ini kita menjalankan ibadah puasa insyaa Allah ke-18, semoga kedepan diberi kelancaran hingga lebaran  datang, aamiin.
Hilangnya tradisi sahur yang menyenangkan lagi dirindukan.Â
Hampir semua warga di tempat tinggal saya, merindukan hiruk pikuk tradisi sahur beberapa tahun sebelum pandemi.
Berbagai ornanen tradidional turut menerishkan acara tersebut. Anak-anak kecil hingga menginjak remaja membunyikan kentongan terbuat dari bambu yang diberi lubang sesuai irama yang dikehendaki.Â
Sangat sederhana, namun menarik hati. Sambil keliling kampung berdendang " Sahur...Sahurrr...."
 Seruan khas tradisi menjelang sahur. Lantunan itu diulang berkali-kali sebagai ungkapan membangunkan warga untuk segera bangun dan sahur.
Meskipun kebiasan itu telah lenyap karena pandemi, namun tradisi di keluarga kami makin berkembang pun tak pernah hilang.
Ada beberapa tradisi menghiasi sahur kami yang takpernah hilang, diantaranya;
1. Bangun Lebih awal
Semenjak berkeluarga hingga saat ini, sayalah orang pertama yang bangun lebih dulu, lalu tunaikan qiyamul lail. Baru kemudian suami menyusul, kemudian memutar salah satu stasium televisi, menonton acara idola kami( saat ini Aksi Asia 2021)