Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_yuli_adja Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Kurma

5 Kebiasaan yang Dirindukan Saat Ramadan di Kala Pandemi

14 April 2021   05:05 Diperbarui: 14 April 2021   05:09 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ramadan kali ini takjauh berbeda dengan tahun lalu. Sebab, kita menjalani masih dalam masa pandemi covid-19 yang telah berlangsung hampir lima belas purnama. Ini kali kedua, umat islam di seluruh dunia melakoni puasa di tengah wabah tersebut.

Semarak suka cita Ramadan kali ini akan dibatasi, dengan segenap protokol kesihatan yang wajib kita patuhi.

Bagi kawasan zona hijau, bisa melangsungkan salat tarawih bersama di masjid atau surau, mushola dengan pembatasan jamaah setempat.
Tentu saja dengan menerapkan protokol kesihatan.
Tidak boleh berlama-lama dalam satu acara(maksudnya setelah salat isya' tarawih, untuk segera pulang.

Terasa ada yang  kurang saat menjalani ibadah tersebut, seakan rindu mendalam

Berikut kebiasaan yang kita rindukan.

Pertama,
 Tadarus bersama di masjid selepas salat tarawih.

Pada umumnya, kaum mukmin berkumpul untuk tadarus. Membaca Al-Qur'an sesuai target masing-masing  pun secara berjamaah.

Namun, ini kali kedua untuk menghatamkan Al-Qur'an secara online(melalui WAG) jamaah setempat. Seperti tahun lalu, saya pun mengikuti acara tersebut. Dalam 30 juz dibagi beberapa orang, lalu kami setoran 1 juz menurut surah yang kita baca. Begitu terus hingga menjelang hari raya tiba.

Kedua, kebiasaan yang dirindukan yaitu; membangunkan orang saat menjelang sahur. 

Tradisi yang sangat dirindukan anak-anak pun kaum remaja.

Setiap menjelang sahur, beberapa anak dan remaja saling berkeliling menyerukan kata  'sahur, sahur....' sambil menabuh kentongan dengan irama khas yang unik dan menarik tabuhannya. Semenjak pandemi, dua kali Ramadan gema itu menghilang. Hanya suara pengeras ta'mir masjid yang berkumandang membangunkan.

 Ketiga, kebiasaan buka bersama (bukber)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun