Gendang subuh bertalu-talu.
Menyeruak indah berbisik mesra.
Aku yang sedang gundah gulana.
Di atas sajadah bertabur doa.
Mendadak serangan fajar datang membabi buta.
Tetiba kabar melintas di beranda.
Asisten pun membawa berita.
Esok hari tanpa kehadirannya.
Lalu tiga tungku saling beradu.
Bara infrared ikut membara.
Peran Ibu peri keluarga pun tercipta.
Ke-sana-ke-mari tangan pun mencipta.
Sejenak larut dalam melodi pagi yang redup.
Beberapa potong roti pun susu siap mengisi perut.
Kini turut nyarap ala konglomerat
Menjadi amunisi di pagi membelah bumi.
Seiring angin sepoi-sepoi menusuk pori dingin.
Aku kirim pesan untukmu jauh di sana.
Aku baik-baik saja tanpa hadirmu.
Tenangkan diri, raihlah obat hatimu.
Tulisan ke-52. Klaten 10, Maret 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H