Semilir angin serasa menghentikan detak jantungku.
Seakan memberi kabar atas kepergianmu.
Mangkatnya algojo koruptor penegak keadilan.
Negara pun menangis karenanya.
Lambaian tanganmu seakan lambang paripurna tugasmu.
Tiada lagi hiasan senyum di wajahmu.
Tiada ketegasan bak tajamnya mata elang.
Siap menerkam mangsa bagi pendosa.
Aku merindu sepak terjangmu.
Jejak yang kau toreh kelak jadi panutan.
Kawula muda algojonya koruptor.
Selamat jalan Pak Artidjo Alkostar.
Lelahmu guratan kesuksesan.
Kesederhanaanmu pesona pribadimu.
Sejarahmu terukir prestasi gemilang.
Hingga akhir masa tetap terkenang.
Dalam balutan nilai kebenaran engkau berpulang.
Meninggalkan jejak pun sejuta pesan.
Menebar mata hati arti kejujuran.
Damailah di surga dalam keabadian.
Tulisan ke-49. Klaten, 07 Marer 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H