Â
  Pembaca yang budiman, kita bersua lagi.
Pada akhir tulisan saya sebelumnya tentang perkenalan dengan kompasiana, membuat dad-did-dug, keringat dingin mengucur serasa bertempur. Iya, bertempur untuk merampungkan tugas sebelum tenggat waktu.
 Hampir semua kawan-kawan pun mengalami hal yang sama. Tenggat waktu yang diberikan hampir usai. Namun, belum bisa membuat akun pun mem-posting hasil tulisan.
3. Kompasiana.
Tugas yang diberikan mentor, untuk mengunggah tulisan yang bertema: Harapan untuk Pemuda Bangsa di laman Kompasiana seperti gambar yang tertera.
Tentu saja bagi yang belum punya akun, harus mendaftar terlebih dulu. Saat pertemuan lewat zoom, tanggal 11 Oktober 2020, saya tidak bisa mengikuti pembelajaran karena sedang dirawat di Rumah Sakit. Lewat ulasan di grup, saya menyimak tayangan ulang terkait tugas tersebut.
Â
Kepada Mentor, biasa dipanggil (Bang Jo). Terkait tugas mem-posting tulisan di Kompasiana, saya minta dipandu secara runut. Karena masih bingung harus mulai dari mana, sedangkan waktu senggang hanya malam hari saja.
Saya mencoba lewat link di grup. Tetapi, selalu mentok di pengisian data, uplode foto pun harus mengulang berkali-kali itu pun belum bisa berhasil maximal.
Keesokkan harinya mencoba lagi, lanjut uplode foto Kartu Tanda Pengenal(KTP) pun gagal, lantaran foto terlalu besar harus dipangkas terlebih dulu. Cara itu sudah dicoba, tapi hasilnya tetap nihil.