Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_yuli_adja Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Era 2020: Mengantar ke Dunia Baru(Bagian-2-Selesai)

4 Maret 2021   05:36 Diperbarui: 20 Agustus 2021   11:42 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

     

    Pembaca yang budiman, kita bersua lagi.


Pada akhir tulisan saya sebelumnya tentang perkenalan dengan kompasiana, membuat dad-did-dug, keringat dingin mengucur serasa bertempur. Iya, bertempur untuk merampungkan tugas sebelum tenggat waktu.

 Hampir semua kawan-kawan pun mengalami hal yang sama. Tenggat waktu yang diberikan hampir usai. Namun, belum bisa membuat akun pun mem-posting hasil tulisan.

3. Kompasiana.


Tugas yang diberikan mentor, untuk mengunggah tulisan yang bertema: Harapan untuk Pemuda Bangsa di laman Kompasiana seperti gambar yang tertera.

Dok Pri. Johan Rio Pamungkas, dalam tugas penulisan
Dok Pri. Johan Rio Pamungkas, dalam tugas penulisan

Tentu saja bagi yang belum punya akun, harus mendaftar terlebih dulu. Saat pertemuan lewat zoom, tanggal 11 Oktober 2020, saya tidak bisa mengikuti pembelajaran karena sedang dirawat di Rumah Sakit. Lewat ulasan di grup, saya menyimak tayangan ulang terkait tugas tersebut.


 
Kepada Mentor, biasa dipanggil (Bang Jo). Terkait tugas mem-posting tulisan di Kompasiana, saya minta dipandu secara runut. Karena masih bingung harus mulai dari mana, sedangkan waktu senggang hanya malam hari saja.

Saya mencoba lewat link di grup. Tetapi, selalu mentok di pengisian data, uplode foto pun harus mengulang berkali-kali itu pun belum bisa berhasil maximal.

Keesokkan harinya mencoba lagi, lanjut uplode foto Kartu Tanda Pengenal(KTP) pun gagal, lantaran foto terlalu besar harus dipangkas terlebih dulu. Cara itu sudah dicoba, tapi hasilnya tetap nihil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun