Bila palu telah diketuk
Seharusnya kita pun patuh
Takpandang bulu meski lencana di bahu
Aturan tetaplah aturan Tuan.
Saat melaju dari lorong rumahku
Engkau pun terlihat meluncur
Tepat di lampu merah pertama, pun kedua masih setia.
Rekam jejak perjalananku beriringan dengan logo biru
Kami pun melesat bersama-sama
Deru demi deru kian melaju
Bersamaan waktu saling berburu.
Hanya berteman sesaat kala di jalan
Searah namun taksatu tujuan
Belum jauh warna lampu ketiga menghadang
Tanda harus patuhi semua aturan
Tapi mengapa engkau terjang?
Untuk sesaat diri terpaku
Dengan seribu tanya dalam benak
Kau buat aku semakin jauh tertinggal
Saat mengejarmu dalam temaram
Dipersimpangan kita taksejalan
Kau tetap melaju dalam sejuta misimu
Aku memotretmu meski jauh dariku
Bertambah rinai memudarkan pandangan
Warna putih kebiruan
Dengan logo bersinar menyilaukan
Kiranya engkau penegak kebenaran
Tapi mengapa aturan pun kau terjang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H