Mohon tunggu...
Yulia Chen
Yulia Chen Mohon Tunggu... Konsultan - Ibu, Istri, Individu yang sedang menjalani Misi kehidupan pada cycle yg ke 999

Produktif ditengah kesibukan menjadi tantangan tersendiri.....

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jakarta Hari Ini

22 Juli 2014   19:54 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:34 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini berangkat dengan hati yang campur aduk, antara takut,cemas, malas dan enggan menjadi satu di dalam hati. Desas desus akan pengumuman Presiden telah membuat kacau pikiranku. 200 M dari rumah aku menatap jalanan agak sedikit berbeda dari hari biasa, entah karena aku yang berangkat kesiangan atau memang karena jalanan cenderung lebih sepi?

Setiba di kantor tidak ada perubahan yang berarti, semua orang masih duduk manis di meja masing-masing, konsentrasi terhadap pekerjaan dan aktivitas mereka masing-masing. Aku nyalakan laptop dan membaca email, tidak ada perubahan. Jumlah email seperti biasa masuk, log-log error juga masuk seperti biasa. Diskusi, meeting dan verifikasi berjalan normal tanpa perubahan begitu juga dengan rencana makan siang dimana, mau lihat bazzar atau tidak dll.

Sesaat aku melihat jendela mengarah keluar, ada perbedaan yang jelas di sepanjang jalan Sudirman dan flyover Casablanca. Dua jalan ini pada pukul 10 keatas tidak pernah sepi dan biasanya mobil berjejer rapat hari ini seperti kondisi hari minggu lancar jaya dan tanpa kemacetan sama sekali, sepertinya memang jumlah kendaraan pribadi memang berkurang hari ini entah karena memang rata-rata orang mengambil cuti untuk menghindari 'apa-apa' yang akan terjadi hari ini atau gimana.

Walaupun hari pemilihan sudah selesai dan tugas seluruh warga negara sudah dilakukan namun kewaspadaan menjelang hari keputusan tidak dapat dihindari, perhitungan dari banyak lembaga survei juga sudah dilakukan namun masalahnya kedua pihak sama-sama meng klaim kemenangannya. Tidak ada pasangan yang mengalah untuk tidak mengklaim kemenangan, pihak yang satu bilang ini kemenangan rakyat yang satunya lagi bilang mereka layak menang. Sebagai warga negara saya hanya ingin negara ini berjalan damai dan tentram terlepas siapapun presidennya, takala harus memutuskan siapa yang saya rasa pantas menjadi Presiden saya harus memutuskan bahwa Presiden yang saya harapkan adalah Presiden yang tidak akan membuat negara ini terpuruk dengan segala utang dan biaya baru yang harus dibebankan kepada negara ini.

Indonesia Negara yang indah, penuh dengan potensi ajaib yang tidak dimiliki negara lain. Negara mana yang memiliki begitu banyak suku dengan begitu banyak dialek dan pemandangan yang cantik-cantik? Takala saya melihat lebih jauh dari dunia maya saya melihat begitu banyak orang Indonesia yang pintar dan luar biasa walaupun pengguna internet Indonesia tidak lebih dari 30% jumlah penduduknya, jika kita persempit lagi dari pengguna internet tersebut berapa banyak dari mereka yang mencintai Indonesia? Hamper 50%-nya kenapa? Karena semangat pengguna internet ini menular, mereka menginformasikan tentang situs-situs wisata baru yang mereka datangi juga mengobarkan nilai-nilai baik yang seharusnya dilakukan oleh tiap individu dan lain sebagainya.

Saya percaya orang yang baik mampu menyebarkan nilai baik juga pada lingkungan sekitar, orang-orang dengan energy positif akan menarik orang positif lain yang semisi dan senilai dengan mereka. Mereka dengan idealis tinggi yang mengerti bahwa hidup tidak melulu mengenai keberlimpahan materi namun integrasi dan pelayanan dengan cara yang benar akan mendatangkan kekayaan yang lain dalam bentuk yang berbeda. Saya pribadi jijik dengan cara birokrasi dan pemerintahan saat ini berjalan, saya tidak bisa mengungkapkan hal ini lebih detail tapi saya merasa bahwa kecenderungan birokrat dan para wakil rakyat yang cenderung memperkaya diri sendiri dan segala tunjangan yang mereka peroleh tidak sepadan dengan apa yang saya pribadi rasakan selama jadi masyarakat di Indonesia. Kerja mereka tidak berguna untuk saya, itu yang saya rasakan. Apa yang mereka kerjakan sejauh ini tidak menyentuh hidup saya.

Banyak yang menilai pemilihan Presiden kali ini sangat penting, bahkan orang-orang yang biasanya tidak milih banyak yang bela-belain ingin memilih kali ini karena pemilihan kali ini dianggap membawa perubahan yang besar sekali. Apapun itu keputusannya adalah hari ini dan berita terbaru siang ini adalah ajakan berdemo di HI dengan imbalan Rp. 500.000 yang datang dari Kubu Capres yang kemungkinan menangnya kecil, katanya jika dia tidak menang harus ada Pemilu ulang. OH NO, please deh…. Kayaknya manusia ini belum pada dewasa yah. Dalam proses pemilihan ketua organisasi aja kalo udah menang ga ad yang minta pemilihan ulang yang satu ini kok segitu pengennya menang ya? Apa sih motivasinya harus menang gitu lho? Emang ngak bisa gitu cari kerjaan lain aja klo terus mencalonkan diri jadi Presiden ga lolos? Kayaknya beliau kudu belajar memiliki hati besar seperti karyawan swasta yang terus menerus mengirim surat lamaran sampe ada perusahaan yang mau terima dan sama-sama setuju.

Mari bedoa supaya ngak ada demo atau riot sore ini, juga berdoa untuk pengumuman yang dilakukan KPU benar dan sesuai dengan keinginan rakyat pada umumnya dan Presiden yang muncul adalah Presiden yang akan membawa Indonesia dalam kemajuan yang hakiki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun