Waktu adalah salah satu nikmat terbesar yang Allah berikan kepada setiap umat manusia. Waktu tidak bisa diputar kembali, tidak bisa dihentikan, dan ia berjalan tanpa henti. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an, "Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih, dan saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran."* (QS. Al-Asr: 1-3). Ayat ini mengingatkan kita bahwa waktu adalah sesuatu yang sangat berharga. Kita semua diberikan waktu yang terbatas di dunia ini, namun seringkali kita tidak menyadari betapa cepatnya waktu berlalu.
Setiap detik, menit, dan jam yang kita lewati merupakan kesempatan yang tidak akan pernah kembali. Allah memberi kita waktu agar kita bisa menggunakan setiap momen dengan penuh tanggung jawab, beramal shaleh, dan menjalani hidup dengan tujuan yang jelas. Waktu adalah alat untuk kita mendekatkan diri kepada-Nya, beribadah, memperbaiki diri, dan berbuat baik kepada sesama. Namun, banyak dari kita yang sering menyia-nyiakan waktu untuk hal-hal yang tidak memberikan manfaat, bahkan lebih parah lagi, menjauhi kebaikan dan merugikan diri sendiri.
Rasulullah SAW pernah bersabda, *"Ada dua nikmat yang banyak orang tertipu dengan keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang."* (HR. Bukhari). Hadis ini mengingatkan kita betapa seringnya kita menunda-nunda amal baik karena kita merasa memiliki banyak waktu. Padahal, waktu yang kita anggap luang bisa saja tiba-tiba habis tanpa kita sadari. Jika kita terus menunda-nunda, kita akan merasa rugi di kemudian hari. Waktu adalah modal yang sangat berharga, yang jika digunakan dengan benar akan menghasilkan kebaikan, sedangkan jika disia-siakan akan membawa penyesalan.
Selain itu, waktu yang kita miliki juga merupakan amanah yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah kelak. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada seorang pun yang akan bergerak dari tempatnya pada hari kiamat, hingga ditanya tentang lima perkara: tentang umurnya, bagaimana ia menghabiskannya; tentang masa mudanya, untuk apa ia menggunakannya; tentang hartanya, dari mana ia memperoleh dan ke mana ia membelanjakannya; dan tentang ilmunya, apa yang telah ia amalkan dengannya."Â (HR. Tirmidzi). Ini menunjukkan betapa pentingnya kita untuk menjaga dan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, karena setiap detik yang berlalu akan dipertanggungjawabkan.
Sudahkah kita memanfaatkannya untuk hal-hal yang bermanfaat? Apakah kita sudah cukup beribadah, belajar, dan berbuat baik kepada orang lain? Waktu yang berlalu tidak akan pernah kembali, dan kesempatan yang terlewatkan tak akan datang lagi. Maka dari itu, mari kita bertekad untuk memanfaatkan waktu dengan bijak, mengisi setiap detiknya dengan kebaikan, dan tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H