Mohon tunggu...
Yulia Asrima Putri
Yulia Asrima Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Agroteknologi

Mahasiswa pertanian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Limbah Sayuran dan Buah-buahan sebagai Pupuk Organik Cair

14 September 2024   15:02 Diperbarui: 14 September 2024   15:06 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permasalahan kualitas tanah akibat pemakaian pupuk anorganik secara terus menerus menjadi permasalahan yang masih berlangsung hingga saat ini. Penggunaan pupuk organik dapat menjadi alternatif untuk mengurangi pemakaian pupuk anorganik serta memperbaiki kualitas tanah. 

Jumat 9 Agustus 2024, mahasiswa KKN asal Universitas Andalas mengadakan sosialisasi pembuatan pupuk organik cair yang bertempat di Masjid Raya Ampang Pulai, Nagari Jinang Kampung Pansur, Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan. Kegiatan ini dimulai pada pukul 14.30 hingga selesai. Pada awal kegiatan dilakukan sosialisasi mengenai pupuk organik cair, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab serta praktek pembuatan pupuk organik cair. Pada akhir kegiatan dilakukan pembagian benih kangkung kepada warga yang telah mengikuti kegiatan hingga akhir. 

Pupuk organik cair merupakan pupuk yang berasal dari bahan organik seperti dedaunan, sisa sayuran ataupun buah-buahan. Pupuk organik cair kaya akan unsur hara namun dalam jumlah yang sedikit, Jumlah hara yang terkandung dalam pupuk organik cair adalah 13 dari 16 unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Sehingga jika pemakaiannya dibarengi dengan pupuk anorganik dapat mengurangi dosis pupuk anorganik serta meningkatkan efisiensi penyerapan hara oleh tanaman.

Fungsi dari pupuk organik cair dapat memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah. Apabila aktivitas mikroorganisme tanah meningkat maka tanah menjadi subur dan gembur kembali. Penggunaan pupuk organik cair yang sesuai dosis tidak memiliki dampak buruk terhadap lingkungan maupun perairan disekitarnya.

Dalam pembuatan pupuk organik cair biasanya menggunakan EM4 sebagai bioaktivator untuk mempercepat proses fermentasi sehingga dalam pembuatan pupuk organik cair membutuhkan waktu sekitar 2 Minggu agar dapat diaplikasikan ke tanaman.

Dalam pertanian skala kecil seperti pekarangan rumah sangat dianjurkan menggunakan pupuk organik cair dikarenakan tidak merugikan kesehatan atau mencemari lingkungan, Sehingga lebih sehat dan dapat memenuhi gizi keluarga tanpa harus memikirkan dampak negatifnya

Pemupukan menggunakan pupuk organik cair dapat dilakukan dengan disemprot ataupun disiramkan ke tanaman. Selain penyerapan melalui akar pupuk organik cair juga dapat dijadikan sebagai pupuk daun sehingga haranya diserap melalui daun. Pemberian pupuk organik cair dianjurkan setiap seminggu sekali atau dua minggu sekali tergantung jenis tanaman yang ditanam. Selanjutnya disiramkan ke area perakaran atau disemprot ke tanaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun