[caption caption="Peringatan Hari Kesehatan Dunia 2016 mengambil tema Beat Diabetes (who.int)"][/caption]Selamat Hari kesehatan Dunia!
Hari Kesehatan Dunia diselenggarakan setiap tanggal 7 April untuk memperingati pendirian World Health Organization (WHO), sebuah badan yang bergerak di bidang kesehatan PBB dan dipandang sebagai kesempatan menarik perhatian dunia untuk menyadari masalah-masalah besar kesehatan global setiap tahunnya. Tema Hari Kesehatan Dunia tahun ini adalah Beat Diabetes.
Menurut Perwakilan WHO South-East Asia Regional Office (WHO SEARO), Sharad Adikary, dalam konferensi pers di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu siang (6/4) mengatakan bahwa diabetes merupakan penyakit kronis dengan beban tinggi. Diabetes bahkan disebut sebagai epidemi global yang menghantam negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Dari 3,7 juta kematian akibat diabetes di seluruh dunia, lebih dari satu perempatnya terjadi di Asia Tenggara. Selain itu, hampir separuh dari 96 juta penyandang diabetes di seluruh dunia tak mengetahui bahwa mereka terkena diabetes.
Tema Beat Diabetes memiliki 3 tujuan utama. Satu, meningkatkan kewaspadaan publik terkait bahaya dan peningkatan kasus diabetes. Terutama masyarakat yang berasal dari negara berpenghasilan rendah dan menengah, di mana beban yang ditanggung lebih besar daripada negara berpenghasilan tinggi. Dua, peningkatan akses penanganan diabetes secara spesifik, efektif dan terjangkau. Negara-negara rekan WHO diharapkan mampu memperbanyak upaya untuk pencegahan, diagnosis dini, serta penanganan pasien-pasien diabetes. Tiga, menyadarkan masyarakat bahwa beban ekonomi, sosial dan kesehatan akibat penyakit diabetes sangat besar.
Sementara dalam memperingati Hari Kesehatan Dunia, Kementerian Kesehatan mengambil sub tema Cegah, Obati, Lawan Diabetes. Diabetes di Indonesia menjadi ancaman besar bagi kesehatan masyarakat. Pencegahan adalah langkah yang paling efektif dalam menangani penyakit mematikan ini. Perlu upaya deteksi dini untuk mengetahui seseorang berpotensi mengidap diabetes atau tidak. Hal ini harus didukung dengan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat dasar yaitu Puskesmas.
Saat ini sudah ada 13.516 Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) di Puskesmas seluruh Indonesia untuk mendeteksi dini penyakit diabetes, namun pelaksanaannya masih harus ditingkatkan.
 Penyakit diabetes berbahaya karena bisa menyasar orang tua dan orang muda serta dapat menimbulkan komplikasi penyakit lain mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki dengan mempengaruhi saraf dan kinerja organ tubuh. Â
[caption caption="gejaladiabetes.com"]
Seseorang berpotensi mengidap penyakit diabetes jika memiliki beberapa poin ciri-cirinya seperti lingkar perut di atas 90 centimeter, berusia di atas 40 tahun, memiliki risiko diabetes dari riwayat keturunan, jarang berolahraga, jarang mengonsumsi sayur dan buah, tekanan darah tinggi, dan pernah melahirkan bayi di atas empat kilogram bagi perempuan. Penyakit diabetes memang tidak dapat disembuhkan, namun dapat dikendalikan gula darahnya untuk memperpanjang masa hidup dan memperbaiki kualitas hidup pengidap diabetes.Â
Dengan beberapa ciri-ciri di atas diharapkan masyarakat untuk lebih meningkatkan kesadaran akan kesehatan. Kesehatan hanya bisa dirasakan oleh diri sendiri, sehingga dibutuhkan kepekaan terhadap gejala-gejala yang timbul agar bisa dilakukan pencegahan sebelum semakin parah. Pola hidup sehat mutlak dilaksanakan, dengan cara memakan makanan yang bergizi cukup dan rajin berolahraga.
Mari cegah diabetes dan penyakit-penyakit mematikan lainnya. Wujudkan Indonesia menjadi negara yang sehat, karena salah satu indikator kesejahteraan negara dilihat dari kesehatan masyarakatnya. Ingatkan keluarga kita, saudara, teman, tetangga, untuk selalu melakukan pola hidup sehat.
Selamat Hari Kesehatan Dunia!