Mohon tunggu...
Sam
Sam Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Padi tumbuh tak berisik. -Tan Malaka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

1 Menit Tiket Kereta Api Lebaran Ludes, Bagaimana Bisa?

4 April 2016   15:30 Diperbarui: 4 April 2016   17:37 1258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Situs KAI sempat tidak bisa dibuka saat tiket lebaran sudah dapat dibeli. (Gambar: situs PT KAI)"][/caption]

Mudik atau pulang kampung adalah tradisi yang ada dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa di negara lain juga ada istilah pulang kampung atau kembali ke daerah asal pada waktu tertentu, namun mungkin hanya di Indonesia, pulang kampung dapat membawa dampak pada beberapa sektor.

Lalu lintas menjadi padat, beberapa titik jalur terjadi kemacetan panjang menjadi pemandangan rutin tiap musim mudik lebaran tiba. Puncak kemacetan terjadi pada saat arus mudik dan arus balik. Sementara hasil penjualan tiket transportasi bisa meningkat 3 kali lipat dan menuai banyak keuntungan. Penjualan oleh-oleh tiap daerah untuk dibawa kembali oleh pemudik ke ibukota juga mengalami peningkatan.

Indonesia memang negara yang unik, di mana masyarakat dari daerah-daerah banyak yang menuju ibukota, baik itu untuk bekerja atau menuntut ilmu di instansi pendidikan. Jakarta adalah pusat ekonomi dan politik di Indonesia. Penduduk Jakarta kebanyakan adalah pendatang dari kota-kota di daerah khususnya dari Jawa Timur dan Jawa Tengah. Selain itu juga ada pendatang dari Sumatera, Kalimantan, dan seluruh daerah di penjuru tanah air.

Pendatang di Jakarta sudah ada sejak zaman dahulu. Mereka datang dengan alasan mencari pekerjaan yang lebih baik untuk kelangsungan nasib hidupnya. Sebagian dari mereka sekarang sudah menetap dan berkeluarga. Mahasiswa yang belajar di perguruan tinggi di sekitar Jakarta juga banyak, dan mereka sebagian besar berasal dari luar daerah.

Pendatang tersebut pasti mempunyai keinginan untuk pulang ke daerah asalnya untuk bertemu orang tua dan saudara-saudara mereka. Padatnya pekerjaan membuat mereka harus pulang di waktu-waktu tertentu. Libur panjang, khususnya Hari Raya Idul Fitri atau lebaran adalah waktu yang tepat bagi pendatang untuk pulang kampung. Libur lebih dari 7 hari pada saat lebaran sudah cukup untuk silaturahmi di daerah dan perjalanan pulang pergi.

[caption caption="Kemacetan mobil pada saat arus mudik lebaran. (antaranews)"]

[/caption]Banyak alternatif kendaraan yang digunakan untuk mudik lebaran. Mulai dari mobil pribadi dan sewaan, pesawat, kereta api, sampai dengan bus antar kota. Biasanya, pesawat menjadi prioritas bagi pendatang dari luar pulau, karena tidak ada kendaraan lain. Menggunakan bus atau kapal laut akan memakan waktu yang sangat lama.

Kereta api dan bus menjadi transportasi populer bagi pemudik daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Terlebih sekarang sudah banyak jalan tol yang dibangun untuk mempercepat perjalanan antar provinsi. Biasanya ada bantuan bis mudik lebaran gratis dari pemerintah dan lembaga-lembaga sosial.

Yang menjadi perhatian di sini adalah permasalahan pemesanan tiket kereta api untuk mudik lebaran. Kereta api merupakan transportasi yang paling banyak digunakan oleh pemudik. Setiap hari tiket kereta api habis terjual. Apalagi tiket untuk keberangkatan H-7, H-6, dan H-5 lebaran yang sudah bisa dipesan hari kemarin.

Baru saja pemesanan tiket dibuka pukul 00.00 WIB secara online, website PT. KAI untuk pemesanan tiket langsung error dan tidak bisa dibuka karena padatnya pengunjung. Beberapa situs mitra penjualan tiket kereta api seperti padiciti.com dan tiket.com juga tidak bisa menyediakan pemesanan secara normal seperti biasanya.

[caption caption="Kereta api merupakan transportasi yang paling populer karena bebas macet dan murah. (antaranews)"]

[/caption]1 menit dibuka, 1 menit itu juga tiket habis terjual, terutama kelas ekonomi yang murah. Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Madiun, semuanya habis terjual dalam satu menit tersebut. Sementara kereta kelas bisnis dan eksekutif baru habis jam 6 pagi. Banyak yang bertanya, termasuk saya sendiri sebagai pemburu tiket kereta api murah, kenapa hal ini bisa terjadi? Apakah ada permainan dari orang dalam?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun