Seiring berjalannya waktu, owner melihat dan mengamati perkembangan usaha kulinernya, akhirnya Budi bermanuver mengambil keputuskan untuk mengubah Angkringan Ratu menjadi warung yang diberi nama Sate Ratu dan berpindah alamat yang semula di Jl. Urip Sumiharjo (sebelah timur galeri mall) ke Jogja Paradise Food Court, Jl. Magelang KM 6 pada bulan Maret 2016 dengan mengusung 3 menu unggulan yakni sate merah, sate lilit (sekarang menjadi lilit basah berbentuk kotak), Â dan ceker tugel. Namun menu ceker tugel tidak bisa disajikan tiap hari.
Sate Merah
Sate Merah ini adalah yang menjadi menu unggulan warung ini. satenya pun istimewa ketika disaikan tidak memakai bumbu kacang. Sate anti mainstream dan berbeda dari yang lain. Dinamai sate merah karena saat sebelum dibakar daging sudah direndam dengan bumbu merah rahasia  selama 3 jam. Oleh karena itu bumbunya bisa meresap hingga ke lapisan terdalam. Kemudian dilumuri dengan bumbu cabai.Â
Bumbu yang saya lihat adalah cabe merah yang sudah di ulek dan di campur dengan bumbu lainnya. Sekilas tampak juga ada biji jeruk nipis kalau tidak salah hehe. Setelah diolesi dan dilumuri kemudian dibakar. Ketika membakar sate ini pun hanya sedikit yang gosong. Tehnik pemotongan daging pun tidak kotak-kotak atau tipis seperti kebanyakan yang saya lihat di warung-warung sate lainnya. Potongan daging sate ini acak terkesan mawut tidak berpola. Tapi justru itu keunikannnya. Totally unic!
"Tak hanya sekali , dua kali kami bereksperimen membuat bumbu rahasia ini. semua butuh ketelatenan dan mengerahkan segala kepekaan cita rasa sehingga membuat bumbu ini istimewa". Tegasnya.
Jika dilihat sepintas sate merah ini tampak pedas sekali jika dimakan tapi itu salah. Sate merah ini tidak terlalu pedas bahkan wisatawan mancanegara khususnya Eropa amat menyukai sate tersebut. Tulisan "Lekker, delicious, best meal, so yummy, oishi desu ne dan sebagainya, bisa dilihat di dinding warung beserta foto mereka. Inilah bukti jika mereka sangat menyukai sate merah ini. Jujur saja, sate merah ini lebih terkenal di luar negri daripada orang Jogja sendiri. Termasuk saya sendiri, baru mengetahuinya  tempo hari.
"Jadi ada cerita juga, sebelum liburan ke Jogja. Temannya si turis itu bilang ada sate enak di kota Jogja. Mereka mencari dan makan dengan lahap. Setelah itu mereka penasaran dengan mencari nama dan foto temannya yang pernah datang di dinding warung" Ujarnya sambil menunjukkan tulisan-tulisan di dinding warung.
Sampai sekarang sudah ada pelanggan dari 63 negara yang pernah mengunjungi warung Sate Ratu ini. Terakhir kali pelanggan yang datang adalah dari Maroko. Istimewa bukan? Cerita lain dari warung ini pernah di tulis dan dimuat di majalah semcam Lonely Planetnya Jepang. Jadi banyak juga wisatawan Jepang dan negara Asia lainnya yang mencari warung ini.
Sate Ratu juga  mendapatkan award dari Tripadvisor berupa Certificate of Excellence di tahun 2017 dan 2018. Selain itu Sate Ratu juga mendapatkan penghargaan berupa terpilihnya sebagai salah satu dari 95 Food Startup Indonesia oleh BEKRAF dan finalis Penerus Warisan Kuliner Kecap Bango tingkat nasional. Sungguh istimewa!