Mohon tunggu...
Yulia Ayu Ningsih
Yulia Ayu Ningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memiliki hobi membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cerita Asal Mula Desaku

20 November 2023   22:48 Diperbarui: 20 November 2023   22:55 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saya lahir dan besar di daerah Trenggalek, tepatnya di desa Panggul yang berada di kecamatan Panggul Trenggalek. Asal nama Panggul berasal dari bahasa jawa yaitu "Panggonan sing unggul" mempunyai arti tempat yang memiliki ke-unggulan atau kelebihan. Berdasarkan sumber cerita dari para sesepuh desa Panggul, para sesepuh ini bercerita di suatu tempat pada zaman dahulu ada sebuah pohon besar yang anehnya setiap dahan itu di potong, maka dahan itu selalu muncul da tumbuh kembali, hal itu terjadi berulang-ulang, atas kejadian aneh itu. Banyak orang mengatakan "Pang" (dahan) itu adalah "Pang" yang unggul. Karena kata "Pang" yang unggul ini digabung menjadi kata Panggul yang sekarang menjadi nama desaku.

Ada juga cerita lain mengenai asal nama  desa Panggul yang berawal dari seorang tokoh melegenda di desa Panggul yaitu Mbah Panji Nawangkung. Beliau ialah sosok yang pertama kali berperan penting dalam Babat Alas desa Panggul. Beliau merupakan utusan dari sebuah kerajaan di Ponorogo, yaitu Kerajaan Wengker. Sebagai bukti sejarah, makam Mbah Panjinawangkung yang berada di dukuh Nggedong, desa Panggul masih dirawat dan dilestarikan hingga sekarang. Bahkan pemerintah desa Panggul memugar makam Mbah Panji Nawangkung agar bisa dijadikan wisata religi untuk warga di sekitar maupun warga dari desa yang lainnya.

Di desa Panggul ini ada mitos yang berkembang dan dipercayai oleh warga sekitar yaitu jika ada pendatang yang ingin masuk kedalam daerah Nggedong terutama makam peninggalan mbah Panji Nawangkung dengan niat jahat atau ke lingkungan sekitar tempat beliau ini di makamkan pasti akan, di sesatkan dan yang terlihat oleh mata mereka para pendatang baru hanyalah tanaman ilalang-ilalang yang tinggi menjuntai dan luas yang berdekatan dengan aliran sungai.

Nilai Sosial yang terkandung adalah kita harus mempunyai sopan santun dan tata krama terutama orang baru yang pertama kali datang ke kawasan baru atau daerah baru. Serta tidak memiliki niat buruk yang mengakibatkan dia mendapatkan bala dari para penjaga yang senantiasa menjaga daerah tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun