Karakter merupakan ciri khas pada kepribadian seseorang yang didalamnya tercantum sikap dan perilaku serta cara seseorang merespon orang lain. Pendidikan karakter merupakan kegiatan mendidik yang dilakukan oleh guru maupun orang tua untuk anak baik dirumah maupun disekolah. Tujuan pendidikan karakter ini adalah untuk membentuk karakter dalam diri anak ke arah menjadi pribadi dan individu yang baik.
Pendidikan karakter dimulai dari keluarga terdekat misalnya orang tua. Orang tua harus menanamkan karakter yang baik terlebih dahulu terhadap anak dirumah dengan memberikan contoh yang baik terhadap anak. Karakter anak pertama kali akan mengikuti bagaimana sikap dan perilaku orang tua terhadapnya, jika orang tua memperlakukan anak dengan kekerasan maka akan terbentuklah karakter kekerasan di dalam diri si anak.
Apabila orang tua sudah berhasil menenamkan karakter dasar yang baik terhadap anak, ketika anak mulai memasuki jenjang persekolahan maka akan mudah bagi guru untuk membentuk karakter anak menajdi lebih baik lagi. Dengan adanya pelajaran PPKN dan Agama yang diajarkan disekolah, dan diiringi dengan arahan guru terhadap anak.
Bangsa ini akan menjadi besar apabila generasi-generasi muda nya memiliki karakter yang baik. Generasi lah yang akan meneruskan Indonesia ini berikutnya, oleh karena itu sangat di sayangkan apabila generasi-generasi muda sekarang rusak karena kurangnya pendidikan karakter terutama pendidikan moral dan etika.
Namun sayangnya, semakin berkembangnya bangsa ini semakin minim juga pendidikan karakter ini. Banyak sekali anak atau generasi yang sudah rusak moral dan etika nya bahkan sudah hilang rasa malu nya.
Sering kali terjadi permasalahan-permasalahan yang menyangkut tentang hilangnya moral khususnya para anak remaja. Kejadian-kejadian yang terjadi juga sangat membuat hati sedih, anak sd yang sudah merokok, berpacaran dengan tidak sewajarnya, anak smp yang berani menantang gurunya dengan berlagak seakan ia lebih dewasa dibandingkan gurunya, mahasiswa yang membunuh dosen nya, anak yang menganiaya bahkan sampai membunuh orang tua nya, dan banyak lagi lain nya.
Entah siapa yang harus disalahkan kecuali anak itu tersendiri. Kita tidak bisa menyalahkan orang tua dan guru, karena mereka pun selalu berusaha membentuk karakter pribadi anak supaya menjadi baik.
Hal seperti itu kadang juga disebabkan karena faktor lingkungan dan faktor teknologi canggih yang merusak mereka. Lingkungan yang kurang baik akan membentuk karakter anak menjadi kurang baik juga. Seseorang sering kali melakukan sesuatu karena ikut-ikutan apa yang dilakukan orang disekitarnya dan juga rasa ingin tahu atau rasa penasaran yang tinggi. Terutama pada anak-anak, mereka sangat mudah untuk meniru atau mencontoh apa yang ia lihat dan apa yang ia dengar.
Upaya pemerintah dalam pendidikan karakter ini dengen menyediakan banyak media  dan buku-buku tentang pendidikan karakter , namun belum ada hasil yang maksimal. Berbagai cara juga dilakukan disekolah, dengan dibuatnya peraturan-peraturan dan larangan yang ketat. Namun upaya itu pun belum berhasil juga.
Jadi semua itu balik ke diri sendiri si anak. Apabila ia benar-benar sudah menerima pendidikan moral dirumah dan ditambah dengan pendidikan karakter disekolah maka anak tidak akan melakukan hal keji seperti yang sudah terjadi sebelum-sebelumnya. Anak akan tunduk dan patuh terhadap guru dan orang tua apabila sudah ada karakter yang baik sejak awal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H