Mohon tunggu...
Yulia Andi
Yulia Andi Mohon Tunggu... -

Wanita yang penuh penuh imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketabahan Hati Seorang Pak tua

13 April 2012   07:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:40 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

ya... Allah.. di siang itu kulihat seorang pak tua sedang mengais ngais rongsokan sampah di tempat sampah.

keringat di dahi dan mukanya bercucuran.. ditambah sinar matahari terik yang sangat menyengat kulit..

ku dekati lelaki itu.. dan ku tanya, sedang apa pak?? beliau menjawab.. lagi nyari botol dan kaleng bekas neng ... kata nya. ini nanti di jual ke tempat penampungan , rongsokan dan di kilo i.berapa pa, kalo sekilo nya?? kataku lagi, tiga ribu perak neng katanya.. ya... Allahhh... aku terperangah dan kaget dalam hati ku... aku berkata. di terik panas begini. beliau hanya mangharap uang tiga ribu rupiah, apa cukup untuk menghidupi keluarganya.. dan belum tentu juga pak tua itu mendapat kan botol dan kaleng minuman bekas dalam jumlah banyak.. karna bersaing dengan pemulung yang lain yang lebih muda dan kuat..

ya.. Allah, aku merasa bersyukur di beri kehidupan yang jauh lebih baik di banding pak tua itu. ini membuatku mengerti makna hidup sebenar nya. susah nya mencari rezeki..

ya.. Allah semoga saja pak tua itu dalam lindungan mu ya Allah.. tabah dan tegar  menjalani hidup nya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun