Mohon tunggu...
Fransisca Yuliyani
Fransisca Yuliyani Mohon Tunggu... Penulis - Seorang pecinta bunga matahari | Gratitude Practitioner

Menulis untuk meninggalkan jejak.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Di Balik Status Media Sosial dan Sawang Sinawang

20 Agustus 2024   20:43 Diperbarui: 20 Agustus 2024   20:45 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Satu yang perlu diingat sawang sinawang bukanlah sebuah konsep untuk saling berkejaran tapi sebagai pengingat bahwa segala hal itu mungkin. Selama mindset kita terbiasa berpikir positif, kita akan menjadi demikian. Demikian juga sebaliknya. 

Sawang sinawang dan FOMO

Sawang sinawang memang ada kaitannya juga dengan FOMO (fear of missing out).  Pencapaian orang lain seringkali membuat kita tidak melihat kemampuan diri. Yang kita jadikan prioritas selalu kelemahan kita, padahal diri sendiri pasti memiliki sesuatu yang unik dan menjadi ciri khas. Untuk mengetahuinya, cobalah untuk sesekali mengeskplorasi bakat dan tetap percaya semua yang kita punya adalah baik dan memiliki manfaat untuk orang lain. 

FOMO memang membuat kita takut tertinggal dan merasa rendah diri. Namun, kita bisa mengganti pikiran itu ke arah yang membawa dampak baik. Dengan melihat kemampuan diri dan terus bersyukur, semua yang menjadi bagian kita akan menghampiri pada saat yang tepat.

Bila masih sulit untuk melihat kebaikan dalam diri, kita bisa lakukan journaling. Ini akan membantu melihat hal apa yang perlu kita tingkatkan dan lakukan secara konsisten setiap harinya demi pencapaian hidup. Bila memiliki tujuan yang jelas, kita tidak perlu terburu-buru untuk menjalani semua. Kita lebih fokus pada perkembangan diri dan mimpi itu.

Pada akhirnya, sawang sinawang adalah hal yang bisa menjadikan kita memiliki keyakinan bahwa semua yang terjadi dalam hidup kita baik adanya. Akan ada ada masa kita pun mencapai semua yang kita impikan. Bila saat ini sedang bergumul, pilihlah untuk terus melangkah. Selalu ingat ada harapan membahagiakan yang sudah menantimu. Dan kamu layak mendapatkannya.

Seperti ada yang pernah mengatakan, "Kita sedang dalam perjalanan menuju tujuan. Ada yang sudah sampai, sedang berlari dan sebagian di belakang kita. Tapi cepat atau lambat kita akan sampai pada sebuah titik yang membuat kita lengkap dan utuh. Tidak ada yang tertinggal atau paling terdepan. Semua memiliki waktunya masing-masing."

Jadi, selamat berproses. :) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun