Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

"Benang Mass", Sebuah Cerita tentang Terobosan Pembelajaran Berdiferensiasi

23 November 2024   10:25 Diperbarui: 24 November 2024   07:04 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tari Piring. (Dokumentasi pribadi Alyfia)

Menghargai keunikan setiap anak adalah cara terbaik untuk mendukung mereka dalam menemukan jati diri mereka.

Dua orang siswi menggerakkan badannya selaras irama. Dengan baju yang didominasi warna biru gemerlap dan tutup kepala khas Minangkabau keduanya sesekali tersenyum. Bunga merah di dekat telinga mempercantik penampilan mereka saat itu.

Tepuk tangan siswa, guru dan tamu begitu meriah begitu mereka mengakhiri penampilan. Sesudah bertugas, keduanya segera bergabung bersama teman-teman yang lain.

Dua orang di atas adalah siswa yang tergabung dalam program Benang Mass sekolah. Mereka sedang mempersembahkan Tari Piring pada acara visitasi lomba Inotek tingkat propinsi.

Mengapa harus ada Benang Mass?

Siswa dan mading Benang Mass. (Dokumentasi pribadi Fathim)
Siswa dan mading Benang Mass. (Dokumentasi pribadi Fathim)

Benang Mass merupakan akronim dari Belajar Menyenangkan bersama Siswa Spesial.

Dari pembicaraan saya dengan guru BK diceritakan bahwa program ini bermula dari pengamatan guru BK terhadap hasil tes psikologi siswa.

Tes psikologi yang di dalamnya juga ada IQ adalah program sekolah yang dilaksanakan di awal tahun pelajaran untuk siswa baru. 

Lewat tes ini diharapkan sekolah lebih memahami kondisi siswa. Di samping untuk kelancaran pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi, juga supaya bisa menangani dengan cepat jika terjadi masalah dalam pembelajaran di sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun