Siang itu cuaca di Malang mendung, bahkan sempat turun hujan. Saat menunggu rasanya agak cemas juga, jangan jangan hujan turun sehingga Macito tidak beroperasi.
Setelah beberapa lama kami menunggu di halte, para penumpang dipanggil satu persatu sesuai dengan pendaftaran yang sudah dilakukan.Â
Ketika jam sudah menunjukkan pukul 13.40 wib, perjalanan pun dimulai. Asyiik..
Bus meluncur pelan dan guide mulai menerangkan tentang apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh penumpang selama perjalanan.
Rute perjalanan kami siang itu adalah:Â
 Taman Rekreasi Kota (Tarekot)-Jalan Majapahit-Jalan MGR Sugiyopranoto-Jalan Merdeka Timur-Jalan Merdeka Selatan-Jalan Kauman-Jalan K.H Hasyim Ashari-Jalan Arif Rahman Hakim-Jalan Jenderal Basuki Rahmat-Jalan Semeru-Monumen T.G.P Malang-Jalan Semeru-Jalan Besar ljen-Jalan Sindiro Jalan Besar Ijen-Simpang Balapan-Jalan Besar ljen-Jalan Guntur-Jalan Brigend Slamet Riadi-Jalan Jenderal Basuki Rahmat-Jalan Kahuripan-J. Tugu-Jalan Kertanegara-Jalan Trunojoyo -Jalan Kertanegara-Jalan Tugu-Jalan Majapahit-Tarekot.
Malang mempunyai banyak bangunan ikonik yang bersejarah, dan di sepanjang perjalanan kami melalui bangunan- bangunan tersebut .
Guide menerangkan sejarah juga kekhasan bangunan atau jalan dan kampung yang kami lewati.
Ketika melewati Kampung Kauman, diterangkan oleh guide bahwa Kauman singkatan dari Kaum Beriman. Ya, Kauman yang berlokasi di belakang Masjid Agung Jamik Kota Malang mempunyai warga yang rajin melaksanakan ibadah.
Sebelum lewat Kauman kami melewati Hotel Pelangi.Â