Obrolan di dalam Jeep terasa rame. Sambil bergurau Mas Hanafi cerita bahwa baru kali ini dia membawa satu jeep isinya emak emak semua ke Bromo. Makanya rame. Aha....!
Diterangkan oleh Mas Hanafi bahwa jalan menuju Bromo bisa dilakukan lewat empat jalur yaitu dari  Malang, Pasuruan, Probolinggo dan Lumajang. Tak terasa kami sudah memasuki gerbang Selamat Datang di kawasan Coban Trisula Kabupaten Malang.Â
Mas Hanafi mengurangi kecepatan Jeep untuk memberi kesempatan kami memotret sebentar.
Tentang Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS)
TNBTS adalah sebuah taman dengan bentangan dari timur ke barat sekitar 20-30 km dan dari Utara ke selatan sekitar 40 km.Â
Luas wilayah TNBTS sekitar 50.276,3 ha dengan kaldera pasir seluas kira kira 6290 ha.Â
Taman ini terletak di wilayah administratif Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Lumajang.
Dalam sebuah Kongres Taman Nasional Sedunia pada tahun 1982 di Bali, taman tersebut ditetapkan sebagai taman nasional dengan pertimbangan karena alam dan lingkungannya yang perlu dilindungi serta bermacam-macam potensi tradisional kuno yang perlu terus dikembangkan.Â
Kemudian pada tanggal 12 November 1992, pemerintah Indonesia meresmikan kawasan Bromo Tengger Semeru menjadi taman nasional.
Ada berbagai tempat wisata yang ada di TNBTS, karena kami datangnya siang hari kami hanya akan mengunjungi Padang Savana, Bukit Teletubbies, Pasir Berbisik, Widodaren dan Kawah Bromo sekaligus mengejar sunset.