Apa yang dilakukan Suci ini ternyata membawanya ke masa lalunya, juga akhirnya mempertemukan Suci kembali dengan Jo mantan kekasihnya
Korban-korban terus berjatuhan dengan kondisi mayat yang sama.
 Komisaris Polisi Ferry Widyatmoko, reserse  grup detektif amatir yang terdiri atas Tomy, Lintang dan Felix akhirnya bersama sama berusaha membongkar misteri di balik semua pembunuhan tersebut.
Ya, pembunuhan yang sebenarnya dilatari oleh keserakahan dan balas dendam dari beberapa tokoh di  cerita ini.
Hadirnya tokoh-tokoh dengan nama teman teman Kompasianer membuat novel ini terasa akrab bagi saya, seperti Ferry Widiatmoko atau Efwe, Felix, Lintang, Siska juga Aki Hensa.
Membaca celetukan Lintang yang dalam anggapan saya memang lincah dan  rame membuat novel ini terasa menghibur meski juga menegangkan.
Hal menarik lain bagi saya pada novel ini adalah adanya Enigma Pythagoras. Di sini Acek Rudy sebagai seorang numerolog menghubungkan struktur nama-nama korban dengan Enigma Tabel Pythagoras.Â
Dijelaskan pada novel ini bahwa proses menterjemahkan nilai dari sebuah kata atau kalimat dengan menggunakan tabel tersebut sering dipakai oleh para numerolog dan dinamakan proses gematria.
Wow.., saya yang selama ini mengenal Pythagoras lewat teorema dan tripelnya jadi mempunyai wawasan yang lain tentang tokoh ini.
Jujur, begitu membaca ini, saya langsung menghitung nama saya dengan menggunakan Enigma Tabel Pythagoras, dan hasilnya adalah : YULI ANITA, 7+3+3+9+1+5+9+2+1=40.