Sekawan artinya empat, dan limo artinya lima. Jika kita berlima sekarang ini, berarti satu dari kita bukan manusia (dialog dalam film Sekawan Limo)
Catatan tentang film Sekawan Limo ini saya buat setelah Rabu siang saya diajak anak saya nonton di Dieng Cyber Mall. Film dimulai pukul 13.15 dan diakhiri pukul 15.15 wib.
Ulasan tentang Sekawan Limo sudah pernah ditulis oleh beberapa Kompasianer. Jujur, saya tertarik melihat film ini karena membaca review dari teman-teman di Kompasiana.
Sehari sebelum review itu tayang, saya berjalan-jalan ke MATOS (Malang Town Square)Â dan membaca poster film ini di Cinepolis.Â
"Sepertinya bagus ya Buk?" kata anak saya.
"Horor ya..," kata saya
"Pasti banyak 'misuh' nya," tambah saya sambil tertawa ketika melihat wajah Bayu Skak ada di sana.
Ya, saya  pernah melihat film dari Bayu Skak sebelumnya  yang berjudul Yo Wis Ben. Dan memang disitu banyak dialog yang memunculkan satu kata khas daerah Malang dan Surabaya.Â
Bagi yang terbiasa menggunakannya kata tersebut tidak kasar, bahkan justru menggambarkan keakraban. Namun bagi yang tidak biasa, kata tersebut terasa kasar dan kami menyebutnya 'misuh'.Â