Hari ini saya kembali menyimak pengajian filsafat dari Pak Fahruddin Faiz. Menyimak pengajian beliau sesudah sholat adalah salah satu 'kesibukan' saya setiap hari.
Mendengarkan pengajian filsafat  selalu membuat hati terasa adem. Apalagi jka sudah sampai pada kisah- kisah kehidupan tokoh-tokoh terkenal.Â
Kisah yang mengajarkan bahwa setiap manusia pasti mempunyai sisi positif dan negatif dalam kehidupannya.
Berkaitan dengan topik tulisan Ramadhan di hari kedua ini, salah satu target saya dalam bulan Ramadhan adalah membuat kumpulan tulisan tentang pengajian beliau. Ya, semacam rangkuman. Â
Tulisan tentang pengajian beliau sudah ada beberapa, dan saya kumpulkan dalam sebuah blog pribadi.
Mengapa harus membuat tulisan? Simpel saja. Saya tertarik pada materi filsafat dan  ingin membuat catatannya untuk sewaktu- waktu saya pelajari lagi. Atau bahkan mengirimkan pada teman yang punya ketertarikan yang sama.Â
Pada siswa saya selalu menasehatkan  bahwa saat mempelajari sebuah materi, jangan hanya membaca atau mendengarkan. Tapi paling tidak kita harus membuat catatan.
Dengan membaca atau mendengarkan kira akan belajar satu kali, sementara menulis membuat kita belajar dua kali. Jadi membuat tulisan tentang pengajian adalah usaha saya untuk belajar lebih lanjut tentang materi filsafat.
Membuat target di bulan Ramadhan adalah hal yang sangat dianjurkan menurut  pengajian beliau yang saya simak pagi ini. Pengajian yang mengulas tentang pandangan Al Ghazali tentang puasa.Â