Ketika Sukun Mulai Berbuah

Bau harum menguar dari sekitar dapur sekolah. Hmm, bau yang membuat suasana jadi terasa hangat. Mengalahkan dinginnya udara karena hujan yang terus turun di setiap sore.

Adanya bau gurih campur aroma panili membuat saya langsung masuk dapur. Ada apa gerangan? Aha.. ternyata dua orang teman sedang sibuk membuat penganan. Sukun goreng. Wow... Mantap.. sudah begitu lama saya tidak merasakan hidangan ini.

Sukun goreng, dokumentasi pribadi 

Baca juga: "Sayap-sayap Suryakanta", Ketika Siswa Belajar Membuat Antologi Puisi

Mengupas sukun, dokumentasi pribadi 

Di halaman depan sekolah kami tumbuh beberapa pohon sukun

 Sejak kapan ia berdiri kami juga tidak tahu. Yang jelas pohonnya yang tinggi dan daunnya yang lebar membuat suasana terasa demikian rindang.

Baca juga: Napak Tilas Sejarah Malang dan Jawa Timur di Museum Mpu Purwa

Nama sukun mengingatkan saya pada nama sebuah daerah di Malang. Ya, kelurahan Sukun.  Apakah dulu banyak pohon sukun di sana? Bisa jadi. 

Sukun di halaman sekolah, dokumentasi pribadi 

Baca juga: Sudah Siapkah Kita Memasukkan E-Sport sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler di Sekolah?

Bukankah nama sebuah kawasan biasanya diambil dari sesuatu yang khas di tempat tersebut?

Seperti 'Jagalan', menurut cerita di daerah dulu tempat penjagalan sapi. 'Jagalan asem' karena dulu banyak pohon asem di sana, 'Taman Gayam',  karena dulu banyak tumbuh tanaman gayam,  'Sawojajar' karena dulunya banyak pohon sawo yang berjajar dan sebagainya.