Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pembelajaran Lebih Bermakna dengan Pamer Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

21 Desember 2023   09:42 Diperbarui: 25 Desember 2023   16:50 3125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tari Topeng Malangan, dokumentasi Faris/Iqbal 

Suara gamelan mengalun merdu sekaligus dinamis. Tak lama berselang, dua orang penari bergerak lincah mengikuti irama. Keduanya mengenakan topeng Malangan dengan wajah berwarna merah dan hidung panjang .

Keduanya terus bergerak selaras irama. Sementara itu pembawa acara menerangkan tentang tarian yang dibawakan yaitu Tari Bapang. 

Bapang merupakan salah satu tokoh dari topeng Malangan yang memiliki karakter gagah. Karenanya gerakan yang dibawakan tampak gagah, lincah sekaligus berenergi.

Siswa menari tari Topeng Malangan , dokumentasi Faris/Iqbal
Siswa menari tari Topeng Malangan , dokumentasi Faris/Iqbal

Yang menarik, pagi itu pembawa acara menerangkan Tari Bapang dalam bahasa Jawa. Mantap nian..

Di atas adalah gambaran ketika kelas kami mengadakan pameran karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Tentang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 

Tari Topeng Malangan, dokumentasi Faris/Iqbal 
Tari Topeng Malangan, dokumentasi Faris/Iqbal 

Satu ciri yang membedakan kurikulum Merdeka dengan sebelumnya adalah adanya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Hal yang melandasi diadakannya projek ini adalah pandangan Ki Hadjar Dewantara mengenai pentingnya anak-anak kita mempelajari hal-hal di luar kelas. Dengan belajar hal hal tersebut maka siswa akan merasakan apa yang mereka pelajari lebih bermakna.

Karya siswa berupa antologi, dokumentasi pribadi 
Karya siswa berupa antologi, dokumentasi pribadi 

Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang sudah dilakukan sekolah kami khususnya kelas delapan ada dua tema. Tema pertama adalah tentang demokrasi dan yang kedua tentang batik topeng Malangan.

Di tema yang pertama siswa diajak belajar dan praktek tentang bagaimana cara berdemokrasi. Bagaimana menjadi pemilih ataupun calon yang baik dalam sebuah proses pemilihan ketua OSIS.

Karya siswa berupa brosur dan pamflet pameran, dokumentasi pribadi 
Karya siswa berupa brosur dan pamflet pameran, dokumentasi pribadi 

Di tema yang kedua seluruh siswa diajak praktik membuat batik Malangan. Mulai dari membuat alat cap, dan membuat batik setahap demi setahap.

Sesudah semua proses dilaksanakan, kini tiba saatnya melakukan pameran produk  atau pameran karya P5.

Pameran karya kali ini diadakan bertepatan dengan penerimaan rapor semester gasal. Seperti biasanya rapor semester diambil oleh orang tua siswa, dan moment tersebut dimanfaatkan untuk menunjukkan produk yang dihasilkan siswa setelah pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Persiapan pameran dilaksanakan dua hari sebelumnya. Ya, hanya dua hari karena siswa disibukkan dengan kegiatan classmeeting.

Persiapan berkisar pada penataan ruangan, display karya siswa, juga apa saja acara yang akan disajikan. 

Sebenarnya koordinator projek sudah menginformasikan bahwa pameran produk P5 dilaksanakan secara sederhana saja. Pameran dilakukan cukup dengan display produk apa saja yang dihasilkan siswa selama kegiatan P5.

Orang tua berkeliling melihat lihat pameran, dokumentasi Faris/Iqbal
Orang tua berkeliling melihat lihat pameran, dokumentasi Faris/Iqbal

Tapi namanya siswa, mereka sering punya kreativitas yang 'lebih'. Ternyata mereka sudah merencanakan untuk perform di hadapan orang tua. Aha.

"Jadi nanti ada yang menari?" tanya saya dalam rapat menjelang persiapan.

"Ada, Bu, tarian disesuaikan dengan tema Projek Tema dua yaitu Topeng Malangan."

"Sudah latihan?" tanya saya lagi.

"Sudah, Bu," jawab anak-anak yakin. 

Diskusi dilanjutkan dengan menetapkan siapa yang menjadi pembawa acara, penerima tamu, dokumentasi, operator laptop untuk tayangan video projek.

Setelah diskusi berakhir, penataan ruang dilaksanakan. Semua bekerja. Ya, tidak ada yang boleh berpangku tangan karena ini adalah 'gawe bersama'.

Hari yang ditunggu tiba. Sementara para wali kelas rapat dan pengarahan di aula, siswa sibuk mempersiapkan pamerannya. Ada yang belajar bicara, membenahi loudspeaker, menyiapkan buku tamu, ganti kostum untuk menari dan banyak lagi.

Yang dimaksud dengan kostum menari di sini adalah baju olah raga, celana panjang juga topeng. Sangat simpel. Yang penting mereka bisa bergerak dengan nyaman dan tetap cantik tentu saja. 

Sebenarnya mengapa akhir dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila harus dirayakan? 

Orang tua mengunjungi stand pameran, dokumentasi Faris/Iqbal
Orang tua mengunjungi stand pameran, dokumentasi Faris/Iqbal

Harus diakui pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memerlukan usaha keras siswa dalam melaksanakan berbagai tugas dari satu tema ke tema yang lain. 

Dalam tiap tema ada berbagai kegiatan yang dilaksanakan siswa sehingga mereka belajar berbagai karakter baik, dan akhirnya menghasilkan sebuah produk. 

Nah, lewat pameran inilah perjuangan dan usaha keras siswa diapresiasi.

Ada berbagai manfaat dari pelaksanaan pameran produk di akhir kegiatan P5, di antaranya adalah:

1. Meningkatkan rasa percaya diri. 

Rasa percaya diri siswa akan tumbuh jika mereka diapresiasi atau dihargai. 

Penghargaan pada siswa bisa menambah kekuatan atau potensi dari dalam (inner strength). Seperti yang pernah diungkapkan Kak Seto dalam sebuah acara diskusi panel virtual tentang anak. Dalam kesempatan tersebut Kak Seto mengatakan bahwa, jika anak dihargai apa pun potensinya, rasa percaya diri dan kekuatan dari dalam akan muncul. 

 Kekuatan ini ini akan memunculkan karakter-karakter yang hebat pada diri anak. 

Dengan penyelenggaraan pameran siswa belajar menjadi EO, dokumentasi Faris/Iqbal
Dengan penyelenggaraan pameran siswa belajar menjadi EO, dokumentasi Faris/Iqbal

2. Sebagai wadah promosi individu. 

Dalam pameran atau perayaan projek selalu ada talenta-talenta baru yang muncul,misalnya ternyata kita baru tahu ada anak yang pintar menari, pintar berpuisi ataupun menjadi operator. Lewat projek bisa diketahui keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh individu.

3. Projek bisa menjadi sarana promosi sekolah. 

Di zaman yang serba digital ini berbagai kegiatan projek bisa diupload di berbagai media atau sosmed sehingga bisa menaikkan pamor sekolah.

4. Belajar berbagai karakter baik. 

Melalui projek siswa bisa belajar bekerja sama, memahami bahwa tiap individu itu unik, memahami kekurangan dan kelebihan masing masing dan bisa saling mengisi untuk mencapai tujuan tertentu.

5. Belajar tentang banyak hal, seperti belajar berwirausaha, berdemokrasi, menjadi penyelenggara acara dan banyak lagi. 

Seperti cerita di atas, siswa dalam satu kelas belajar untuk menjadi penyelenggara sebuah acara atau event organizer. Mereka bekerja sama untuk menyelenggarakan sebuah event yang akan disajikan pada banyak orang.

Masih banyak lagi hal baik yang bisa diambil dari kegiatan pameran karya di akhir kegiatan P5. 

Berfoto bersama di akhir acara, dokumentasi Mama Titah
Berfoto bersama di akhir acara, dokumentasi Mama Titah

Hal yang sangat penting, dari kegiatan ini siswa akan mengalami proses belajar yang lebih bermakna.

Ya, belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami langsung apa yang dipelajarinya dengan mengaktifkan lebih banyak indera.Karena belajar bisa di mana saja, bukan hanya sekedar mendengarkan penjelasan teori dari guru di dalam kelas. 

Semoga bermanfaat, salam edukasi...:)

Suasana pameran:


 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun