Kajoetangan adalah tempat berkumpulnya para organisator seni di Malang pada zaman dahulu. Jadi kelompok ini berisi para pecinta musik yang rela menyumbangkan harta dan tenaganya untuk merawat warisan musik yang ada.
Seiring berjalannya waktu nama Kelompok Pecinta Kajoetangan berubah menjadi Galeri Malang Tarik (Bernyanyi) pada 2009 dan berubah lagi menjadi Museum Musik Indonesia pada 2015.
Dalam lomba Nusantara Bernyanyi ini Museum Musik Indonesia telah menyiapkan sepuluh lagu daerah dari Nusantara untuk dibawakan peserta.
Lagu tersebut adalah Bungong Jeumpa (Aceh), Mariam Tomong (Sumatera Utara) , Ampar Ampar Pisang (Kalimantan Selatan) , Manuk Dadali (Jawa Barat) , Jaranan (Jawa Tengah), Tanduk Majeng (Jawa Timur) , O Ina Nikeke ( Sulawesi Utara), Bolelebo (Nusa TenggaraTimur) , Sarinande (Maluku) dan Yamko Rambe Yamko (Papua).
Ada tiga kategori dalam lomba ini yaitu menyanyi solo, vocal group dan paduan suara. Titik berat penilaian adalah pada olah vokal, sementara musik pengiringnya disiapkan oleh panitia.
Babak penyisihan lomba Nusantara Bernyanyi diadakan di gedung MCC (Malang Creative Centre ) pada tanggal 20-21 Agustus dan diikuti oleh 84 peserta.
Babak final diadakan tanggal 25 Agustus 2023 di Malang Town Square Malang mulai dari pukul 14.00 hingga selesai.
Ada kegembiraan ketika sebuah sekolah mendapat kejuaraan ketika pengumuman pemenang di akhir acara.
Sungguh, ada rasa haru dan bangga mendengarkan anak-anak melantunkan lagu-lagu daerah Nusantara dengan penuh penghayatan ditambah koreografi yang indah.