Barikan adalah sebuah tradisi di kampung-kampung yang diadakan setiap tanggal 16 Agustus, sehari sebelum peringatan HUT Kemerdekaan.
Sebuah tradisi yang berintikan rasa syukur atas karunia kemerdekaan yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
Ya, betapa kemerdekaan adalah nikmat yang begitu besar. Tanpa kemerdekaan tentunya kita tidak bisa melaksanakan pembangunan seperti sekarang ini.
Tradisi barikan diikuti oleh seluruh warga kampung. Tua muda, besar kecil, laki-laki maupun perempuan boleh datang di acara ini. Rasa syukur diwujudkan dengan doa dan makan bersama seluruh warga kampung.
Meski di RT lain barikan biasanya di adakan malam hari, di RT kami barikan diadakan sesudah Ashar. Mengapa sesudah Ashar? Mungkin karena mayoritas yang hadir ibu-ibu dan anak-anak, jadi lebih enak diadakan sore hari.
Hari itu sekitar pukul empat barikanpun dimulai. Acara diawali dengan doa dan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hari Merdeka dengan iringan musik dari YouTube.
Dengan dipimpin oleh salah satu Ibu PKK, warga menyanyi dengan penuh semangat. Lebih -lebih anak-anak kecil.
Sesudah menyanyi, Pak RT memberikan sambutan. Inti sambutan adalah bagaimana meningkatkan rasa syukur kita atas kemerdekaan yang sudah diraih dengan berpartisipasi dalam program program pembangunan yang dilaksanakan di kampung.
Utamanya bagaimana mewujudkan apa yang menjadi slogan di kampung kami yaitu Guru Beriman, yang artinya Guyub Rukun Bersih Indah dan Aman.
Setelah sambutan acara ditutup dengan doa bersama. Semua tertunduk. Doa dipanjatkan untuk arwah para pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan nusa dan bangsa.
Teriring juga harapan semoga semua senantiasa diberikan kekuatan untuk mengisi kemerdekaan negeri tercinta.