Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Berbagai Catatan Setelah Satu Semester Implementasi Kurikulum Merdeka

9 Desember 2022   14:05 Diperbarui: 10 Desember 2022   01:15 2053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tamu tiba dari Bontang, dokumentasi pribadi

Bagaimana pelaksanaan kurikulum merdeka setelah satu semester. Aha, hal yang sangat menarik untuk didiskusikan. Kurikulum baru pasti membawa suasana baru dalam pembelajaran di sekolah. Seperti halnya Kurikulum Merdeka yang di sekolah saya sejak dilaksanakan bulang Juli 2022 kemarin pastinya membawa aura yang berbeda khususnya di kelas tujuh.

Hal yang sangat membedakan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013 adalah adanya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang mengambil alolkasi waktu 20-30% dari seluruh jam pelajaran. Di sekolah kami dalam satu minggu yang terdiri atas 42 jam pelajaran, 11 jam digunakan untuk Projek  Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Dalam projek siswa diajak merasakan pengalaman belajar. Ya, mereka diajak belajar dan memecahkan masalah tentang isu yang ada di sekitar mereka.

Mengadakan pameran sebagai salah satu kegiatan projek, dokumentasi pribadi
Mengadakan pameran sebagai salah satu kegiatan projek, dokumentasi pribadi
Melalui kegiatan projek hendak ditanamkan karakter baik yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Ada enam dimensi karakter Profil Pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, kreatif dan bernalar kritis.

Ada banyak kegiatan sekolah yang berkaitan dengan Projek ini. Di antaranya mengundang narasumber, outdoor learning, praktek nyata (membuat karya), kampanye aksi dan perayaan akhir projek.

Di hari Kamis kemarin sekolah kami mendapatkan kunjungan dari MKKS Kota Bontang Kalimantan Timur. Melalui kunjungan tersebut kami mengadakan sharing tentang pelaksanaan Kurikulum Merdeka di sekolah masing-masing.

Tamu tiba dari Bontang, dokumentasi pribadi
Tamu tiba dari Bontang, dokumentasi pribadi
Rombongan MKKS terdiri atas kira-kira 30 orang dan datang sekitar pukul delapan pagi.Setelah sambutan yang dilakukan oleh siswa di lapangan sampailah kami pada acara inti yaitu saling sharing pelaksanaan Kurikulum Merdeka di sekolah masing -masing.

Diawali dengan presentasi dari sekolah kami tentang pelaksanaan Kurikulum Merdeka baik dalam kegiatan pembelajaran maupun pelaksanaan projek, acara berlanjut pada saling bercerita juga tanya jawab tentang permasalahan yang muncul di lapangan.

Diskusi IKM, dokumentasi pribadi
Diskusi IKM, dokumentasi pribadi
Diskusi berjalan dengan begitu hangat. Sebagai pelaksana di lapangan banyak masalah  yang kadang-kadang tidak dperkirakan sebelumnya.

Beberapa kendala yang muncul di lapangan dari pelaksanaan Kurikulum Merdeka,  di antaranya adalah:

1. Pengendalian siswa saat pelaksanaan projek relatif lebih sulit, karena beberapa projek melakukan kegiatan di luar kelas, sementara kelas yang lain masih pembelajaran di dalam kelas. Ya, dalam pelaksanaan kegiatan projek siswa merasa agak bebas. Karenanya guru harus ekstra memantau mereka. Utamanya pada siswa yang agak santai dan mempunyai kebiasaan nebeng nama pada kelompoknya.

2. Pembagian kelompok saat Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila harus lebih dicermati. Jika perlu sesudah satu tema, kelompok dibuat baru lagi supaya siswa belajar bekerja sama dengan teman-teman yang berbeda karakter.

3. Masalah pembiayaan. Kegiatan projek yang melibatkan narasumber dari luar atau bahkan mengajak siswa keluar tentunya membutuhkan dana dalam pelaksanaannya. Untuk itu kerjasama dengan orang tua melalui paguyuban atau komite sekolah sangat diperlukan.

Berangkat ODL, dokumentasi pribadi
Berangkat ODL, dokumentasi pribadi
Lalu apa saja dampak positif dari pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila?

1. Siswa lebih berani dalam mengutarakan pendapat ataupun mengeksplor kemampuan. Ini tampak saat mereka harua mempresentasikan hasil pekerjaan atau harus bekerjasama membuat srbuah karya. Talenta-talenta tersembunyi langsung bermunculan saat itu.

2. Siswa lebih akrab dan mengenal teman temannya. Di awal tahun ajaran, siswa yang selama dua tahun belajar daring mengalami perubahan tingkah laku. Yang paling tampak adalah mereka canggung untuk bergaul atau berkenala dengan sesama teman, sekarang tidak. Bahkan karena mereka sering mengerjakan projek bersama -sama di aula, siswa antar kelas bisa saling mengenal dengan baik.

3. Siswa lebih bisa bertanggung jawab dalam kelompok. Saling bertenggang rasa dan bisa bekerja sama dengan teman-teman dengan karakter yang berbeda-befa.

4. Tidak hanya siswa guru yang tergabung dalam komite pembelajaran bisa belajar saling bekerja sama alam menjalankan sebuah projek.
Tidak bisa dipungkiri sekarang banyak muncul kesenjangan antara guru senior dengan yunior. Guru yunior memiliki keunggulan dalm penguasaan IT sementara guru senior memiliki jam terbang yang lebih banyak. Kolaborasi yang bagus di antara keduanya akan menciptakan suasana kerja yang dinamis dan menyenangkan.

Siswa lebih percaya diri, dokumentasi pribadi
Siswa lebih percaya diri, dokumentasi pribadi
Hal di atas hanya sebagian dari kendala dan mutiara berharga yang didapat dari sharing tentang pelaksanaan Kurikulum Merdeka di sekolah kami masing-masing.Sebuah pengalaman yang sangat berharga. Bagaimanapun juga saling berkunjung, diskusi, bertukar ilmu dan pengalaman baik akan menguatkan pemahaman guru tentang kurikulum yang harus diimplementasikan.

Mari belajar bersama, hebat bersama dan majulah pendidikan Indonesia..
Salam edukasi..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun