operasi hitung bilangan bulat sederhana.Â
Bu guru berdiri di tengah kelas sambil membacakan soal satu demi satu. Soal berkisar tentangSiswa tampak diam, menyimak dengan serius, menghitung dalam benaknya, lalu menuliskan hasil hitungannya di sebuah notes kecil.
Aha, pembelajaran matematika hari itu diawali dengan mencongak.Â
Loss Learning dan Mencongak
Dalam tulisan sebelumnya yang berjudul "Tak Ada Salahnya Sejenak Mundur ke Belakang untuk Mempelajari Matematika", saya mencoba memaparkan akibat dari dua tahun belajar daring semasa pandemi. Ya, learning loss yang ternyata luar biasa dampaknya dalam pembelajaran.Â
Dua tahun daring mengakibatkan kompetensi siswa mengalami penurunan yang drastis. Kemampuan hitung siswa kelas tujuh bisa dikatakan setara dengan siswa kelas empat atau lima SD.
Kemampuan melakukan operasi hitung yang rendah mengakibatkan siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika, dan akhirnya mereka beranggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang 'menakutkan'.
Sungguh, sebuah kondisi yang tidak bisa dibiarkan begitu saja. Lalu bagaimana kami mengatasi hal tersebut?
Setelah dilakukan diskusi antar guru- guru matematika, kami sepakat untuk meningkatkan kemampuan hitung siswa dengan menggunakan metode mencongak.
Ya, mencongak. Sebuah metode yang pernah dilaksanakan terutama di SD dulu, dan sempat ditinggalkan dalam waktu yang lama.
Tentang mencongak