Siang terasa begitu cerah. Ketika kegiatan sholat Jumat dan kegiatan keputrian berakhir, tampak  barisan siswa antre di depan ruang guru sambil membawa kupon untuk ditukarkan makanan yang sudah disiapkan di lemari etalase.
Di depan etalase, siswa yamg tergabung dalam Badan Dakwah Islam( BDI)  sudah siap melayani teman-temannya yang menukarkan kupon. Ya,  proses pendistribusian makanan  banyak dibantu ole BDI,  sementara bapak ibu guru pengajar agama tetap memberikan bimbingan dan arahan pada anak anak.
Suasana akrab demikian terasa. Â Apalagi ada berbagai macam menu di sana. Hari itu ada 70 kotak yang akan dibagikan.
Di atas adalah cerita tentang kegiatan Jumat Berkah yang kembali diadakan di sekolah setelah dua tahun terhenti karena adanya pandemi.Â
Jumat Berkah adalah kegiatan berbagi makanan di hari Jumat. Â Pelaksanaannya adalah para donatur meletakkan makanan yang sudah dibungkus atau dikemas di lemari etalase di depan ruang guru, Â dan sesudah sholah Jumat siapapun yang memerlukan boleh mengambil makanan tersebut.
Donatur bisa berasal dari guru, Â siswa, Â alumni atau pihak lain yang ingin terlibat di dalamnya.
Pada mulanya dalam pelaksanaan Jumat Berkah siswa boleh mengambil sendiri makanan dari etalase. Â Tapi demi ketertiban, akhirnya untuk mengambil, siswa harus membawa kupon yang sudah diberikan wali kelas.Â
Yang mendapat kupon  bergantian.  Tapi biasanya anak yang merasa tidak memerlukan kupon karena sudah membawa bekal dari rumah akan memberikan kuponnya pada teman yang lebih memerlukan.
Seperti siang itu, Â anak yang saya beri kupon bertanya,
"Bu, Â bolehkah kuponnya saya berikan pada Ani? Â Hari ini ia tidak membawa bekal. "
"Ah, Â tentu saja boleh.., " jawab saya senang karena siswa mempunyai kesadaran untuk berbagi.