Nah, Â mulailah beberapa kali mereka tidak kesiangan sholat Subuh, Â meski masih sering kesiangan juga.
Suatu sore, ketika mengerjakan PR sambil menunggu saat berbuka, Â anak saya yang nomor tiga bertanya pada kakaknya. Â Ketika itu mereka masih sama-sama SD. Â Satu kelas empat, Â satu kelas dua.
"Mas, Subuh itu pakai doa qunut atau tidak? " tanya si adik. Â
Qunut adalah  doa yang dibaca salah satunya pada sholat Subuh,  tepatnya sesudah ruku' rakaat kedua .
Dalam pelaksanaannya, ada yang sholat Subuh menggunakan qunut adapula yang tidak, Â tergantung madzab yang diikuti.
"Ya pakailah.., di rumah pakai qunut,  kata Ustad di tempat ngaji juga pakai,  " jawab masnya.
"Kata guru agamaku kok tidak pakai tidak apa-apa? " tanya adiknya lagi.
"Pakai.., " jawab masnya singkat.
Kurang puas dengan jawaban itu keduanya langsung bertanya pada saya.
"Buk, Subuh itu pakai qunut atau tidak? Di rumah dan di tempat ngaji pakai, Â tapi kata guru agama di sekolah tidak pakai tidak apa-apa, jadi mana yang benar ? " tanya si adik. Â
Saya tersenyum, "Dua-duanya benar, "
"Eh, Â dua-duanya benar? " tanya mereka serempak.
"Ya, Â semua punya dasar sendiri-sendiri.. Â yang salah itu yang Subuhannya kesiangan," jawab saya ringan. Â
"Ibuk ah, Â bisa saja.., " Â kata mereka merasa tersindir.
"Ya iyalah, Â malaikatnya mau mencatat bingung.. Â Ini sholat Subuh.. Apa Dhuha? " goda saya.
Keduanya tertawa malu, lalu kembali pada pekerjaan mereka.
Alhamdulillah , seiring berjalannya waktu sejak saat itu frekuensi sholat Subuh kesiangan mereka semakin berkurang dan berkurang.Â