Sejak kapankah  siswa mengenal pi? Nilai pi diperkenalkan pada siswa sejak mereka belajar di SD tepatnya saat masuk materi lingkaran.
Saat itu  siswa sudah mendapatkan materi luas dan keliling lingkaran. Dengan lancar mereka bisa menggunakan rumus keliling lingkaran yaitu K= pi x d dan rumus luas lingkaran  L= pi x r x r.
Nilai pi adalah 3.14 atau 22/7. Dalam perhitungan siswa biasanya sudah bisa menentukan kapan mereka harus menggu akan 3.14, dan kapan menggunakan 22/7.
Di SMP, pembahasan materi lingkaran tidak hanya mencakup tentang luas dan keliling dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari tapi juga bagaimana mendapatkan nilai 22/7 atau 3.14 untuk pi.
Mengenai pembelajaran untuk mencari nilai pi dan penelitian terhadap berapa nilai pi sudah pernah saya bahas dalam tulisan sebelumnya yang berjudul 'Love is Like Pi, Benarkah?'
Pi adalah sebuah konstanta dalam matematika yang diperoleh dari perbandingan keliling lingkaran dengan diameternya.
Penyelidikan tentang nilai pi sudah dilakukan sejak zaman Babilonia. Namun pi mulai dikenalkan oleh ahli matematika Yunani, Archimedes (sekitar 287 SM - 212 SM). Archimedes menentukan nilai pi sekitar 22/7 atau dalam desimal senilai dengan 3,14.
Dalam perkembangan selanjutnya, William Jones mulai mengenalkan simbol pi pada tahun 1706. Simbol pi diambil dari abjad ke 16 dari alfabet Yunani.
Karena erat kaitannya dengan lingkaran, maka banyak rumus dalam matematika, sains, dan teknik yang menggunakan pi.Pada saat belajar trigonometri atau geometri yang menyangkut lingkaran, elips, dan bola, disitu akan kita akan berakrab- akrab dengan pi.
Bahkan pi juga digunakan sebagai satuan ukuran sudut. Jika selama ini kita banyak menggunakan derajat sebagai satuan sudut, sebenarnya ada satuan sudut yang lain yaitu radian.
Radian berasal dari kata radius atau jari-jari. Karena satu keliling lingkaran adalah 2 x pi x jari-jari, maka 360 derajat = 2 pi radian. Jadi 180 derajat = pi radian, atau 1 radian = 57,296 derajat.